SEPUTARTANGSEL.COM - Setiap orang dapat mengalami gangguan stress, terlebih pada saat pandemi seperti saat ini.
Karena kurangnya aktivitas dan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan, banyak orang jadi lebih rentan mengalaminya.
Sebenarnya stress adalah hal yang wajar saja terjadi. Hal tersebut merupakan respons tubuh kita terhadap perubahan.
Baca Juga: Fenomenal, Setahun Pertama, Pikiran Rakyat Media Network Melahirkan 140 Inkubator Mediapreneur
Baca Juga: Akademisi Terdakwa Mata-mata Dibebaskan Setelah Dua Tahun Dipenjara di Iran
Tetapi, bagaimana kita menghadapi dan beraksi terhadap stress itulah yang akan menentukan kondisi tubuh dan kejiwaan kita.
"Stress tidak hanya membuat kita merasa tidak enak secara emosional, tetapi juga dapat memberpuruk keadaaan tentang kondisi kesehatan apapun yang dapat Anda pikirkan," kata Jay Winner, Dokter sekaligus Penulis buku Take the Stress Out of Life, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Web MD, 2 Desember 2020.
Banyak penyakit dan masalah kesehatan yang dapat disebabkan oleh stress. Stress diketahui dapat memperburuk dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, bahkan stress juga dapat menyebabkan depresi.
Baca Juga: Reuni Aksi 212 Digelar Secara Virtual, Habib Rizieq dan Sejumlah Tokoh Hadir
Baca Juga: Sedang Berlangsung, Reuni Alumni 212 dihadiri Ratusan Tokoh Secara Virtual
Berikut kami rangkum beberapa penyakit yang dapat disebabkan akibat stress dari berbagai sumber.
Penyakit jantung
Stress secara emosional dapat menjadi pemicu penyakit jantung yang serius, termasuk serangan jantung. Orang yang memiliki penyakit jantung kronis perlu menghindari stress akut, termasuk belajar bagaimana cara mengelola stress dengan baik.
Obesitas
Stress dapat meningkatkan kelebihan lemak pada tubuh. Stress diketahui dapat meningkatkan hormon kortisol yang lebih tinggi, sehingga dapat meningkatkan jumlah lemak di dalam tubuh, khususnya di bagian perut.
Baca Juga: Cuti Bersama Dipangkas 3 Hari, Berikut Jadwal Terbaru Cuti dan Libur Akhir Tahun
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid Tersungkur, Liverpool Amankan Tiket 16 Besar
Diabetes
Stress dapat memperburuk diabetes. Pola makan yang buruk saat stress dapat meningkatkan risiko untuk terkena diabetes.
Selain itu, stress diketahui dapat meningkatkan kadar glukosa pada penderita diabetes tipe 2 secara langsung.
Alzheimer
Dikutip Seputartangsel.com dari Alzheimers.net, baru-baru ini Para Peneliti dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat Universitas Winconsin menemukan fakta baru.
Baca Juga: Token Listrik Gratis PLN Desember 2020, Begini Cara Dapat Melalui WA dan www.pln.co.id
Baca Juga: Reuni 212 Tetap Digelar Hari Ini, Berikut Daftar Tokoh yang Akan Hadir
Mereka melakukan penelitian terhadap 1.320 peserta yang berbagi informasi tentang pengalaman hidup mereka. Dari peneitian itu ditemukan bahwa peristiwa kehidupan yang penuh tekanan dapat menyebabkan penyakit Alzheimer dan Demensia di kemudian hari.
Studi ini juga menemukan bahwa setiap peristiwa stress sama dengan 1,5 tahun penuaan otak. Bahkan lebih parah dampaknya terhadap orang Afrika dan Amerika dimana setiap peristiwa stress sama dengan 4 tahun penuaan otak.
Meski hal ini, perlu diteliti lebih lanjut, tetapi para peneliti percaya bahwa stress dapat menyebabkan peradangan otak dan membuat otak lebih rentan terhadap masalah kesehatan seperti demensia.
Baca Juga: Madrid Takluk dari Shakhtar Donetsk, Peluang Lolos ke 16 Besar Semakin Tipis
Baca Juga: Habib Rizieq Batal Hadir dalam Pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Pengacara: Sedang dalam Pemulihan
Itulah fakta-fakta tentang stress yang dapat menimbulkan penyakit bagi hidup manusia. Karenanya, Anda dan kita semua harus dapat mengelola stress agar terhindar dari masalah kesehatan yang serius.***