Mengenal Arti Zindiq Secara Bahasa dan Istilah

2 November 2020, 20:54 WIB
Menafsirkan ayat-ayat Al Quran dengan mengikuti kemauan sendiri bisa menjerumuskan seseorang ke dalam kategori zindiq. /Foto: Pixabay/shzern/

SEPUTARTANGSEL.COM – Seorang muslim perlu mengetahui istilah-istilah yang ada di dalam ilmu agama. Termasuk dalam hal ini, istilah zindiq.

Zindiq seringkali dinisbahkan kepada orang-orang yang antiagama, karena penyimpangannya dalam menafsirkan nash-nash (teks) agama.

Penyimpangan itu menyebabkan mereka merusak kehidupan agama dan umat secara lebih luas.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab: Orang yang Pura-Pura Bijak Saat Nabinya Dihina Adalah Zindiq

Baca Juga: Putra Gus Nur Diperiksa Bareskrim Polri Sebagai Saksi

Secara bahasa, zindiq sendiri berarti kotoran yang membahayakan.

Sementara arti zindiq (dalam bentuk jamak: zanadiqah) secara istilah adalah golongan atau orang yang membuat penyimpangan dalam menafsirkan nash-nash Alquran dan hadis.

Sering pula istilah zindiq diartikan untuk orang-orang yang pada lahirnya Islam, tetapi pada batinnya kufur.

Zindiq mulanya berasal dari bahasa Persia yang diarabkan di Irak pada 125 H (742 M).

Baca Juga: Jamur Ini Punya Efek Antivirus dan Mampu Melawan InfeksiBaca Juga: Jamur Ini Punya Efek Antivirus dan Mampu Melawan Infeksi

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Pembunuhan Terhadap Pendeta Yeremia Zanambani Libatkan Oknum TNI

Hal itu muncul ketika terjadi eksekusi terhadap Ja’ad bin Dirham yang dipandang sebagai seorang zindiq.

Menurut Muhammad Sabit al-Fandi dalam Darrah al-Ma ‘arif al-Islamiyyah, apabila istilah yang dibawa ke dalam bahasa Arab itu zindy, maka artinya sama dengan tafsir atau takwil.

Dengan demikian, zindiq yang dimaksud di sini adalah tafsir atau takwil (pemaknaan) yang keluar dari batas-batas yang semestinya.

Baca Juga: Cerita Rizal Ramli, Luhut Bisikkan ke Jokowi Bahwa SBY Dalang Aksi 212 Gelontor Rp100 Miliar

Baca Juga: Pemeran Peter Parker di Film Spider-Man Digugat Cerai Sang Istri

Artinya, ada takwil yang tidak dapat diterima menurut prinsip-prinsip ajaran Islam, seperti apa yang dijelaskan dalam Alquran dan hadis.

Ahli sejarah dari Kairo, Abu Hasan Ali al-Mas’udi (wafat 345 H 956 M) mengatakan, istilah zindiq pada mulanya tertuju kepada pengikut-pengikut aliran Mazdak yang membuat penafsiran baru terhadap kitab suci Avesta (Zendavesta).

Mereka menakwilkan sendiri isi kitab suci tersebut yang sangat bertentangan dengan maksud yang sebenarnya.

Baca Juga: Boikot Produk Prancis Meluas di Turki, Erdogan Ditantang Tutup Pabrik Renault, Berani?

Baca Juga: Pemerintah Perpanjang Program Bantuan Sosial Tunai Gelombang Kedua Hingga Akhir 2020

Sementara, menurut Imam al-Gazali kaum zindiq adalah orang-orang yang mengingkari adanya wujud Allah SWT.

Mereka mengatakan alam semesta qadim (terdahulu) dan mengingkari adanya hari akhirat.

Istilah zindiq dalam penggunaannya menunjuk orang yang mengingkari prinsip-prinsip ajaran Islam.

Baca Juga: Ini Saran WHO Untuk Cara Belajar Tatap Muka yang Aman dari Penyebaran Covid-19

Baca Juga: Irjen Napolen Bonaparte Didakwa Terima Rp6,1 Miliar dari Djoko Tjandra, Ini Alur Kasusnya

Segala macam bid’ah dalam menafsirkan nash-nash agama atau memahami penafsiran ajaran Islam menurut hawa nafsunya sendiri.

Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Barang siapa yang memahami atau menafsirkan nash-nash agama dengan kemauannya sendiri, maka ia termasuk golongan zindiq." (HR Tirmizi).***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler