Bolehkah Puasa Sunnah Bulan Muharram Sekaligus Bayar Utang Puasa Ramadhan? Ini Bacaan Niatnya

29 Mei 2022, 13:51 WIB
Ilustrasi Bulan Muharram. Bolehkah puasa sunnah di bulan Muharram seperti puasa Tasua dan Asyura sekaligus bayar utang (qadha) puasa Ramadhan? /Foto: Pixabay/Ahmedsaborty/

SEPUTARTANGSEL.COM - Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan mulia dan istimewa dalam Islam.

Karena kemuliaannya itu, umat Islam disunnahkan untuk berpuasa di bulan Muharram.

Sementara itu, belum lama berlalu dari bulan Ramadhan, masih banyak muslimin dan muslimat yang masih memiliki utang puasa Ramadhan.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Tepat Puasa Syawal, Berurutan atau Boleh Selang-seling?

Alangkah lebih baik jika sesegera mungkin mengganti atau meng-qadha utang puasa Ramadhan tersebut.

Ada yang bertanya, bolehkah menggabungkan puasa sunnah Muharram dengan puasa qadha Ramadhan?

Pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, melalui kanal YouTube Al Bahjah TV dengan judul "Bolehkah Puasa sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" yang diunggah pada 8 Sepetmebr 2019, menjawab pertanyaan tersebut.

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Hal Tentang Puasa Syawal yang Harus Diketahui

Dikutip SeputarTangsel.Com, Buya Yahya menjelaskan, yang pertama adalah melihat kembali alasan seseorang meninggalkan puasa wajibnya lantas mengqadha.

Jika ketika puasa Ramadhan sengaja meninggalkan puasa wajib tanpa alasan atau halangan yang diperbolehkan syariat, maka wajib membayar utang puasa wajibnya terlebih dahulu dan tidak dapat di-qadha atau digabung dengan puasa sunnah.

Jika puasa qadha Ramadan disebabkan oleh alasan yang jelas, seperti haid, menyusui, bepergian yang memenuhi syariat, atau sakit, maka boleh melaksanakan puasa sunnah terlebih dahulu. Artinya, qadha puasa Ramadan dilakukan usai mengerjakan puasa sunnah.

Niat qadha, maka dapat juga pahala puasa sunnah. Begitu juga dengan puasa Muharram. Niat qadha maka utang puasa Ramadhan lunas dan dapat juga pahala puasa sunnah tersebut.

Baca Juga: Cara Bayar Fidyah Pengganti Puasa Bagi Lansia dan Orang Sakit Keras, Mudah untuk Dikerjakan

Di bulan Muharram, terdapat puasa paling utama yaitu puasa Tasua (tanggal 9 Muharram) dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram)

Berikut bacaan niat puasa qhada

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

artinya : "Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."

Niat puasa Tasu'a

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.

artinya : "saya niat puasa sunnah asyura sunnah karena Allah Ta’ala.

Baca Juga: Menikah di Bulan Muharram Tidak Diperbolehkan? Begini Penjelasan Buya Yahya

Niat puasa Asyura

نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: saya niat puasa sunnah Asyura sunnah karena Allah Ta’ala.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler