Menikah di Bulan Muharram Tidak Diperbolehkan? Begini Penjelasan Buya Yahya

- 29 Mei 2022, 07:47 WIB
Buya Yahya menjelaskan hukum menikah di bulan Muharram
Buya Yahya menjelaskan hukum menikah di bulan Muharram /Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV/

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebagian besar masyarakat, khususnya suku Jawa meyakini jika menikah di bulan Muharram akan mendatangkan musibah dan pasangan suami-istri tak akan bertahan lama.

Keyakinan turun-temurun inilah yang kemudian membuat banyak orang enggan untuk menikah di bulan Muharram atau Suro.

Sebagian masyarakat percaya bulan Muharram atau disebut juga bulan Suro adalah bulannya Nyi Roro Kidul. Ada juga yang beranggapan bahwa Suro adalah bulannya para raja Jawa terdahulu sehingga tidak sopan melakukan hajat di bulan ini.

Baca Juga: Ustadz Yusuf Mansur Ngaku Bertemu Nabi Muhammad Saat di Mobil, Buya Yahya: Jangan Berdusta Atas Nama Nabi

Tak heran, saat menjelang akhir bulan Syawal, masyarakat Jawa buru-buru menggelar hajatan pernikahan sebelum memasuki bulan Suro.

Keyakinan dan kebiasaan masyarakat di Indonesia, khususnya di Jawa itu mengacu pada hadits sahih dari Sayyidatina Aisyah radhiyallahu'anha berkata :
 
 تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي 
 
Artinya: "Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menikahiku pada bulan Syawwal dan berkumpul denganku pada bulan Syawwal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?” (HR Muslim no. 2551, At-Tirmidzi no. 1013, An-Nasai no. 3184, Ahmad no. 23137)

Imam An Nawawi menjelaskan hadits di atas bahwa terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah, dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.
 
 
Sementara itu, mengutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya mengatakan semua hari Allah SWT adalah hari baik.
 
Menurut Buya Yahya yang jelek hanya satu, yaitu ketika bermaksiat melanggar perintah Allah.

Buya Yahya menegaskan, bulan Suro bukanlah bulan petaka.
 
 
Sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV, dengan judul "Benarkah Bulan Suro adalah Bulan keramat? Buya Yahya Menjawab" yang diunggah pada 30 Agustus 2018.
 
Dalam penjelasannya, Buya yahya mengambil salah satu dalil ayat dalam Al Quran, yakni QS. At-Taubah ayat ke-36.
 
Allah SWT berfirman :

 إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ 
 
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus..” (QS. At-Taubah 9:36).
 
Baca Juga: Bila Pasangan Sudah Tidak Saling CInta, Bolehkah Cerai? Ini Jawaban Buya Yahya

Buya yahya menambahkan, Bulan Muharram merupakan satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
 
Karenanya ia mengatakan, keyakinan larangan menikah di bulan Muharram karena dianggap sebagai bulan nahas atau petaka merupakan suudzon atau prasangka buruk kepada Allah. Wallahu a'lam bishawab.***

Editor: H Prastya


Tags

Terkait

Terkini

x