SEPUTARTANGSEL.COM - Alhamdulillah lebaran sudah tiba setelah umat Islam berpuasa satu bulan penuh di Ramadhan.
Setelah Ramadhan, umat Islam disunnahkan oleh Rasulullah Saw untuk mengerjakan puasa Syawal. Puasa ini bertujuan untuk menyempurnakan yang sudah dilakanakan sebelumnya.
Bahkan, dalam sebuah hadist disebutkan, barang siapa yang puasa Ramadhan dan menambahnya dengan 6 hari Puasa Syawal, maka dia seperti puasa satu tahun.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 3 Hal Tentang Puasa Syawal yang Harus Diketahui
Dalam penjelasan Ustadz Adi Hidayat dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official yang tayang 3 Mei 2022, setiap kebaikan pahalanya 10 kali lipat.
Jadi, jika 30 hari di bulan Ramadhan secara matematis dihitung 300 hari. Ditambah 6 hari puasa Syawal, maka menjadi 300 ditambah 60 hari, yakni 360 hari. Angka itu berarti seperti puasa satu tahun.
Lalu bagaimana sebenarnya puasa Syawal dilaksanakan? Harus berurutan atau boleh selang-seling?
عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، - رضى الله عنه - أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ " مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ "
Man shooma Rhomadoona tsumma atba'ahu sittah min syawaali kaana kashiyamid dahri.
Baca Juga: Puasa Syawal atau Dahulukan Qadha Bayar Utang Puasa Ramadhan?