SEPUTARTANGSEL.COM - Jemaah umrah Indonesia makin merasakan kemudahan menjalankan ibadah di tanah suci seiring rangkaian pelonggaran protokol Covid-19 yang diterapkan pemerintah Arab Saudi.
Pelonggaran itu di antaranya, tidak ada lagi kewajiban karantina saat kedatangan di Arab Saudi, dan tak perlu memakai aplikasi Tawakkalna.
Selain itu, shof sholat di dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga sudah tidak menerapkan physical distancing lagi.
Baca Juga: Arab Saudi Cabut Aturan Wajib Vaksinasi Bagi Jamaah Haji dan Umrah
"Mulai Subuh, Senin 7 Maret 2022, jemaah umrah kami sudah tidak menjalani karantina lagi saat mendarat di Madinah," ungkap Rudy Hananto, pembimbing jemaah Umrah dari Risalah Madina Bunga Tiara, Jakarta, kepada SeputarTangsel.Com, Selasa 15 Maret 2022.
Rudy Hananto menambahkan, puluhan jemaah Umrah yang dibawanya bisa sholat wajib 5 waktu dan sholat-sholat sunnah lainnya di Masjid Nabawi selama 6 hari di kota Madinah.
"Shof normal, tapi masih wajib pakai masker. Aplikasi Tawakkalna juga nggak pakai lagi," tambah Rudy.
Tawakkalna adalah aplikasi seperti PeduliLindungi dari pemerintah Arab Saudi untuk penduduk hingga warga negara asing.
Rudy mengaku bersyukur atas sejumlah kemudahan ini, lantaran selama pandemi libur membawa jemaah Umrah.
Kendati begitu, lanjut Rudy, untuk masuk ke area Raudhah di Masjid Nabawi, masih membutuhkan izin Tasreeh dari pemerintah Saudi.
"Tapi nggak bisa tiap hari minta Tasreeh. Saya cuma dapat sekali," ungkapnya.
Selepas dari Madinah, lanjut Rudy, jemaah Umrah yang dibawanya juga tidak mendapat kendala sama sekali saat menuntaskan rangkaian ibadah Umrah ke Masjidil Haram di Mekkah.
"Masuk Mekah, Sabtu 12 Maret 2022. Tidak ada karantina, tidak pakai Tawakkalna, shof sholat pun normal. Alhamdulillah," tambahnya.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah Arab Saudi pada Minggu, 6 Maret 2022, mengumumkan mencabut sejumlah aturan yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Kebijakan yang dihapus di antaranya kewajiban PCR, karantina, dan sosial distancing.
Baca Juga: 172 Jemaah Umrah dari Sumbar dan Riau Terbang ke Tanah Suci
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menilai kebijakan Saudi ini akan berdampak pada penyelenggaraan umrah.
Hilman berharap Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Pencegahan Bencana (BNPB) bisa mengambil langkah penyelarasan.
"Saya optimis akan segara ada penyelarasan kebijakan. Apalagi, Indonesia saat ini juga sudah mulai melakukan penyesuaian kebijakan masa karantina," kata Hilman dikutip dari laman resmi haji.kemenag.go.id pada Minggu 6 Maret 2022. ***