Baca Juga: Pemkot Tangsel Tetapkan UMK 2021 Paling Lambat 21 November 2020
Pemerintah Thailand telah menghadapi berbulan-bulan protes yang dipimpin mahasiswa dan para pemuda menuntut pencopotan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, mantan pemimpin junta, serta reformasi untuk mengurangi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.
Tagar yang diterjemahkan sebagai #HornyPower atau ‘Hasrat Kekuasaan’ sedang tren di Twitter Thailand menyusul pemblokiran Pornhub.
Tagar disertai komentar atau meme bahwa pemerintah dapat menghadapi oposisi yang lebih besar sekarang di luar para demonstran.
Baca Juga: Duh, Kampanye Terbuka Donald Trump Sumbang 30.000 Kasus Corona di AS
Baca Juga: 11 Pemain Positif Covid-19, Ajax Amsterdam Krisis Pemain di Denmark
"Jika seseorang tidak membenci pemerintahan militer saat ini, mungkin sekarang mereka membenci," kata seorang pengguna Twitter bernama Jirawat Punnawat.
Direktur Yayasan Manushya Emilie Pradichit, yang mengkampanyekan hak digital, mengatakan, keputusan itu menunjukkan Thailand adalah "tanah kediktatoran digital, dengan kaum konservatif berkuasa mencoba mengontrol apa yang dapat ditonton, dapat dikatakan, dan dapat dilakukan kaum muda secara online."***