China Batasi Perdagangan dengan Taiwan di Tengah Perjalanan Pelosi

- 3 Agustus 2022, 13:21 WIB
China membatasi perdagangan dari dan ke Taiwan.
China membatasi perdagangan dari dan ke Taiwan. /Foto: Reuters/ Pichi Chuang//

SEPUTARTANGSEL.COM - China telah membatasi perdagangan dengan Taiwan mulai hari Rabu, 3 Agustus 2022.

Hal tersebut dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat, Nancy Pelosi ke Taiwan.

Otoritas perdagangan dan bea cukai China mengatakan, mereka telah menghentikan ekspor pasir, bahan utama yang digunakan dalam kontruksi. Selain itu, impor buah jeruk Taiwan dan beberapa jenis ikan juga dihentikan.

Baca Juga: Pemimpin Al Qaeda Zawahiri yang Terkait Serangan 11 September 2001 Tewas dalam Serangan AS di Afghanistan

Administrasi Umum Kepabeanan China mengatakan, impor makanan dihentikan, karena adanya pestisida dan virus corona di beberapa pengiriman. Sementara untuk penangguhan ekspor pasir tidak ada penjelasan yang diberikan.

Kantor Urusan Taiwan China secara terpisah mengumumkan, akan melarang perusahaan dan indovidu China daratan melakukan transaksi keuangan dengan dua yayasan Taiwan, Yayasan Demokrasi Taiwan dan Dana Kerjasama dan Pembangunan Internasional Taiwan.

Sebelumnya, China telah memperingatkan 'konsekuensi serius' jika Pelosi benar-benar datang ke Taiwan.

Pada hari Senin, 1 Agustus 2022, agen bea cukai China telah memasukkan 100 merek makanan Taiwan ke daftar hitam. Mereka beralasan, produsen makanan gagal memperbaharui pendaftaran ekspor

Baca Juga: Pimpinan Junta Militer Myanmar Akan Perpanjang Keadaan Darurat

Dilansir SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, Rabu 3 Agustus 2022, Direktur Jenderal Administrasi Makanan dan Obat-obatan Taiwan Wu Shou-mei mangatakan, langkah pembatasan perdagangan yang dilakukan China bermotif politik.

Tahun lalu, China pernah melarang impor nanas Taiwan dengan alasan kekhawatiran keamanan hayati. Namun, banyak yang menilai larangan sebagai upaya menekan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen.

Saat itu, Presiden berusaha menungkatkan hubungan Taiwan secara internasional.

China telah dituduh menggunakan perdagangan sebagai senjata dalam beberapa tahun terakhir. Australia dan Lithuania pernah terkena tarif dan pembatasan, saat mereka berselisih dengan Beijing.

Baca Juga: Terkini, 16 korban Tewas dalam Banjir 'Epik' di Kentucky Termasuk 6 Anak-anak

Menurut Kepala Ekonom Asia Pasifik di Natixis, Hong Kong, Alicia Garcia-Herrero, pembatasan impor buah dan ikan efeknya tidak signifikan. Namun, penangguhan ekspor pasir dapat membawa masalah. Produk ini telah menjadi sumber penting pertumbuhan ekonomi selama pandemi. 

Sementara itu, pakar perdagangan Tiongkok di Universitas Manajemen Singapura Henry Gao menyebut, Taiwan bisa mengambil pasir dari tempat lain.

"Saya pikit, kemungkinan besar China akan mengumumkan sanksi ekonomi lainnya, tetapi ini tidak mungkin efektif kecuali China melarang impor terbesarnya dari Taiwan, semikonduktor," kata Henry Gao.

Baca Juga: Aktivis Pimpinan Demonstrasi Sri Lanka Ditahan Menyusul Perpanjangan UU Darurat

"Namun, itu akan merugikan China sendiri juga, karena begitu banyak perusahaan China bergantung pada semikonduktor," pungkas Henry Gao. ***

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini