SEPUTARTANGSEL.COM - Penjabat Presiden Sri Lanka Ranil Wickremesinghe yang baru ditunjuk oleh Presiden Gotabaya Rajapaksa, Jumat 15 Juli 2022 mengumumkan keadaan darurat.
Keadaan darurat di Sri Lanka diberlakukan ketika pemerintahannya bergulat dengan krisis ekonomi dan kerusuhan sosial yang melanda negara pulau itu.
Kondisi darurat di Sri Lanka itu bertujuan untuk keamanan publik, perlindungan ketertiban umum, dan pemeliharaan pasokan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Larikan Diri ke Negara Ini Sebelum Mengundurkan Diri
"Tindakan itu 'demi kepentingan keamanan publik, perlindungan ketertiban umum dan pemeliharaan pasokan dan layanan yang penting bagi kehidupan masyarakat'," kata pengumuman Penjabat Presiden Sri Lanka Minggu malam, 17 Juli 2022.
Sebelumnya, Wickremesinghe meminta para legislator untuk bekerja membangun pemerintahan semua partai.
Pemimpin sementara Sri Lanka tersebut telah berjanji untuk mengikuti konstitusi dan menegakkan hukum dan ketertiban.
Hal penting yang harus dilakukan setelah berbulan-bulan protes masyarakat Sri Lanka atas kekurangan bahan bakar yang melumpuhkan dan melonjaknya harga barang-barang pokok.
Baca Juga: Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa Mundur, Pasca Kerusuhan Pembakaran Rumah Perdana Menteri
Parlemen Sri Lanka telah melakukan pertemuan pada hari Sabtu, 16 Juli 2022. Mereka mulai bekerja untuk proses pemilihan presiden untuk lima tahun ke depan. Selain itu, mereka juga sedang menunggu pengiriman bahan bakar tiba.