Marak Penculikan Misionaris, Warga Haiti sepikan Jalan, FBI Turun Tangan Mencari Sandera

- 19 Oktober 2021, 10:36 WIB
Sebuah tanda menandai pintu masuk kantor pusat Christian Aid Ministries di Millersburg, Ohio, AS, 17 Oktober 2021. REUTERS/Aaron Josefczyk
Sebuah tanda menandai pintu masuk kantor pusat Christian Aid Ministries di Millersburg, Ohio, AS, 17 Oktober 2021. REUTERS/Aaron Josefczyk /Foto: REUTERS/Aaron Josefczyk/

"FBI adalah bagian dari upaya pemerintah AS yang terkoordinasi untuk melibatkan warga AS untuk keselamatan," tambahnya Psaki, menolak untuk memberikan rincian tambahan karena "pertimbangan operasional".

Kelompok yang menculik misonaris dari Christian Aid Ministries yang berbasis di Ohio terdiri dari 16 warga AS dan satu warga negara Kanada.

Baca Juga: Bisa Hancurkan Lebanon, Patriark Maronit Sebut Bebaskan Peradilan dari Campur Tangan Politik dan Sektarianisme

Mereka berada di dalam bus setelah mengunjungi panti asuhan ketika mereka diculik.

"Kami memasuki hari ketiga sejak tujuh belas pekerja kami diculik oleh geng di Haiti,” kata Christian Aid Ministries dalam sebuah pernyataan, Senin.

“Otoritas sipil di Haiti dan Amerika Serikat mengetahui apa yang telah terjadi dan menawarkan bantuan,” kata anggota itu, yang didirikan dan didukung oleh kelompok gereja Amish dan Mennonite.

Kasus penculikan di Haiti meningkat menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli ketika geng-geng bersenjata memanfaatkan penyebaran ketidakamanan, kekurangan pangan dan krisis politik pemerintah.

Baca Juga: Mengejutkan, Angka Bunuh Diri Anak-anak Jepang Selama Pandemi Covid-19 Naik ke Level Tertinggi    

400 geng Mawozo menculik kelompok misionaris di Ganthier, timur ibu kota Port-au-Prince, kata inspektur polisi Haiti Frantz Champagne. ***

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini