Krisis Energi di China Dikhawatirkan Picu Inflasi dan Ganggu Pemulihan Ekonomi

- 12 Oktober 2021, 20:34 WIB
Salah satu pembangkit listrik energi batu bara di China
Salah satu pembangkit listrik energi batu bara di China /Foto: Reuters/ David Gray//

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Krisis energi di China terus berlanjut. Pihak berwenang di seluruh provinsi berusaha mengisi kesenjangan pasokan listrik yang terjadi.

Hal di atas dilakukan oleh pihak berwenang dari Beijing hingga Chennai, karena krisis energi sudah memicu goyahnya pasar saham dan obligasi global. Mereka khawatir, kenaikan biaya listrik akan memicu inflasi dan menganggu pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Krisis energi telah memicu harga listrik ke rekor tertinggi di dunia. Hal tersebut didorong karena kekurangan pasokan yang tidak hanya melanda China, tetapi juga negara-negara Asia lain, Eropa, hingga Amerika Serikat.

Baca Juga: Krisis Listrik di China, Banyak Pabrik Tutup di Wilayah Timur Laut

Dampak krisis pasokan dalam komponen listrik dan manufaktur yang terjadi dari Tokyo hingga London, menambah keresahan. Negara-negara besar kesulitan dalam mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar batu bara yang disebut mencemari dunia dan mengubah iklim secara global.

Di luar hal itu, krisis energi di China diperparah oleh bencana banjir yang yang merusak setidaknya 60 tambang batu bara di provinsi Shanxi, pusat pertambangan batu bara terbesar di negara Tirai Bambu. Sementara, batu bara adalah sumber energi utama di China. Pemanas, pembangkit listrik, dan industri baja menggunakan energi ini untuk produksinya.

China sendiri mengambil langkah cukup berani dan dramatis yang disebut reformasi. Pada hari Selasa, 12 Oktober 2021, pemerintah mengizinkan pembangkit listrik tenaga batu bara untuk meneruskan biaya pembangkitan yang tinggi ke beberapa pengguna akhir. Dengan demikian, harga listrik diharapkan distabilkan oleh pasar.

Baca Juga: Dua Pasukan Berhadapan, India dan China Gagal Temukan Kesepakatan untuk Redakan Ketegangan

China mendorong semua pengguna industri dan komersial ke bursa listrik dan membiarkan harga ditetapkan oleh pasar. Dari sana, diharapkan perusahaan listrik yang merugi dapat meningkatkan output.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x