Marak Penculikan Misionaris, Warga Haiti sepikan Jalan, FBI Turun Tangan Mencari Sandera

- 19 Oktober 2021, 10:36 WIB
Sebuah tanda menandai pintu masuk kantor pusat Christian Aid Ministries di Millersburg, Ohio, AS, 17 Oktober 2021. REUTERS/Aaron Josefczyk
Sebuah tanda menandai pintu masuk kantor pusat Christian Aid Ministries di Millersburg, Ohio, AS, 17 Oktober 2021. REUTERS/Aaron Josefczyk /Foto: REUTERS/Aaron Josefczyk/


SEPUTARTANGSEL.COM - Sejak Senin warga Haiti melakukan mogok kegiatan umum, untuk memprotes atas kasus penculikan misionaris Kristen.

Warga Haiti dibuat tidak aman dengan kelompok yang melakukan tindakan kriminal serta menculik beberapa misionaris.

Menurut seorang pengemudi ojek Holin Alexis, penduduk Haiti sudah tidak tahan lagi atas kasus yang terjadi di Haiti.

Baca Juga: Picu Ketegangan Dengan Amerika Serikat, China Bantah Kabar Uji Coba Rudal Hipersonik

"Penduduk tidak tahan lagi,” kata Holin Alexis, seorang pengemudi ojek yang bergabung dalam pemogokan.

Menurut laporan Associated Press, terpantau barikade ban yang terbakar menutup beberapa jalan di ibu kota dan kota-kota lain, dengan beberapa orang melemparkan batu ke arah mobil yang melintas.

Lebih lanjut, FBI bekerja sama dengan diplomat Departemen Luar Negeri untuk menemukan dan membebaskan para misionaris di negara termiskin di Belahan Barat.

Baca Juga: Krisis Politik dan Ekonomi Karibia, Kasus Penculikan Meningkat di Haiti Targetnya Para Misionaris

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Presiden telag menerima arahan untuk menindaklanjuti kasus penculikan misionaris.

"Presiden telah diberi pengarahan dan menerima pembaruan rutin tentang apa yang dilakukan Departemen Luar Negeri dan FBI untuk membawa orang-orang ini pulang dengan selamat," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, dikutip SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, 19 Oktober 2021.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x