Aktivis Antikudeta Myanmar Lanjutkan Unjuk Rasa Saat AS Cari Tindakan Regional

- 14 Juli 2021, 22:36 WIB
 Aktivis antikudeta Myanmar pada unjuk rasa di Myanmar, Februari 2021
Aktivis antikudeta Myanmar pada unjuk rasa di Myanmar, Februari 2021 /Foto: Reuters/ Stringer/

Baca Juga: Tangsel Kesulitan Keuangan, Benyamin Davnie Minta Bantuan Pemerintah Provinsi dan Pusat

Blinken juga mendesak ASEAN, termasuk Myanmar, untuk meminta pertanggungjawaban militer atas apa yang disebut ASEAN sebagai konsensus perdamaian lima poin. Konsensus tersebut sebelumnya sudah disepakati oleh ASEAN dan junta Myanmar.

Di luar kesepatakatan yang disetujui pemimpin junta Min Aung Hlaing, militer telah menunjukkan sedikit tanda untuk menindaklanjuti. Mereka mempunyai rencana sendiri untuk memulihkan ketertiban dan demokrasi.

Diketahui, pasukan keamanan Myanmar telah membunuh lebih dari 900 orang sejak kudeta dan menahan ribuan orang.

Baca Juga: Pemkot Tangerang Matikan PJU Selama PPKM Darurat Agar Warga Tidak Ngobrol Berkerumun di Malam Hari

Demikian dilaporkan aktivis Asosiasi Batuan untuk Tahanan Politik. Namun, junta membantah jumlah korban dengan mengatakan banyak tentara yang juga menjadi korban.

Tidak hanya itu, konflik dan kampanye yang melibatkan banyak staf medis telah menghambat upaya untuk menahan lonjakan infeksi dan kematian karena Covid-19. ***

Halaman:

Editor: Tining Syamsuriah

Sumber: channelnewsasia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah