Singapura Kecewa dengan Kinerja ASEAN Tangani Krisis Politik di Myanmar

- 8 Juli 2021, 20:59 WIB
Poster Aung San Suu Kyi dan simbol perlawanan tiga jari.
Poster Aung San Suu Kyi dan simbol perlawanan tiga jari. /Sumber: East Asia Forum/

SEPUTARTANGSEL.COM – Krisis politik di Myanmar akibat kudeta yang dilakukan junta militer dinilai lambat ditangani.

Hal ini membuat Pemerintah Singapura mengaku sedikit kecewa dengan kinerja ASEAN.

Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan menyebutkan ASEAN saat ini masih terus berupaya mempercepat pelaksanaan lima poin konsensus yang disepakati dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) darurat di Jakarta pada April lalu itu.

Baca Juga: Bendera ASEAN Dibakar, Rakyat Myanmar Tak Percaya ASEAN

Dia mengatakan,"Kami menyadari bahwa pelaksanaan lima poin konsensus berjalan lambat dan sedikit mengecewakan.”

“Kami bekerja di dalam ASEAN untuk mempercepat proses ini dengan maksud meringankan situasi kemanusiaan dan menghentikan kekerasan di Myanmar," kata Vivian Balakrishnan pada Selasa, 6 Juli 2021.

Dikutip dari Pars Today, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan lalu menyerukan penghentian aliran senjata ke Myanmar.

Baca Juga: Wasekjen PAN Minta RS Khusus Pejabat, Ernest Prakasa Beri Sindiran, Anggota DPR Harus Kita Lestarikan

Juga mendesak junta militer menghormati hasil pemilihan umum pada November lalu, termasuk membebaskan tahanan politik.

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x