Amnesty International, Hukuman Mati Global Menurun, Tapi China Masih Jadi Eksekutor Tersadis

- 21 April 2021, 23:38 WIB
Ilustrasi hukuman mati.
Ilustrasi hukuman mati. /Prestasi diri.blogspot

Menurutnya hukuman mati di tengah pandemi merupakan hal yang menjijikan karena dunia sedang disulitkan oleh pandemi Covid-19.

"Hukuman mati adalah hukuman yang menjijikkan dan menjalankan eksekusi di tengah pandemi lebih jauh menyoroti kekejaman yang melekat," kata Callamard, dikutip SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera, 21 April 2021.

Callamard menambahkan, terpidana mati tidak mendapat perwakilan hukum atas hak asasi manusia saat kondisi pandemi.

Baca Juga: Perkuat Pondasi Iptek di Madrasah, MAN 21Gandeng Lembaga Sahabat Belajar Siswa

"Serangan yang sangat mengerikan terhadap hak asasi manusia," tambahnya

Data tentang eksekusi hukuman mati merupakan informasi rahasia di beberapa negara, termasuk Cina dan Vietnam.

Sedangkan di negara-negara seperti Laos dan Korea Utara, sedikit atau tidak ada informasi yang tersedia karena praktik negara yang membatasi.

Baca Juga: Pegawai KPK Berstatus ASN, Nicho Silalahi: Lebih Baik Bubarkan Saja Daripada Habiskan Uang Triliunan Rakyat!

Beberapa Negara masih menjadi eksekutor atau algojo tersadis untuk hukuman mati.

China diyakini sebagai algojo paling produktif di dunia, dengan mengeksekusi ribuan orang setiap tahun, kata laporan itu.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini