Baca Juga: Amien Rais Sebut Ada Wacana Jokowi 3 Periode Dibantah Tjahjo Kumolo, PKB Mendukung Amandemen UUD 45
Pertemuan antar anggota negara Quad itu membahas perjanjian kerja sama mengenai tantangan permasalahan pandemi Covid-19, perubahan iklim, dan keamanan.
Adapun anggota negara Quad itu terdiri dari empat negara yaitu, AS, Jepang, Australia, dan India yang telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam menghadapi kekuatan China yang semakin pesat di seluruh Indo-Pasifik, terutama dalam domain maritim.
Namun, Korsel masih harus dihadapkan dengan keputusan sulit. Pasalnya, Korsel tidak mungkin ikut terlibat dalam persaingan Antara AS dan China ataupun bergabung menjadi anggota Quad.
Baca Juga: Belanda Akhirnya Hentikan Pengunaan Vaksin AstraZeneca Karena Hal Ini
Meski AS mengakui sebagai penjamin keamanan negara Korsel, di sisi lain China juga sebagai mitra perdagangan terbesar di Korsel.
Pertimbangan rumit yang tengah dirasakan Korsel tersebut telah menarik perhatian seorang peneliti dari Universitas Yonsei, Daniel Bong untuk memberikan tanggapan.
"Korsel secara strategis terjepit di antara China dan AS," Kata Daniel Bong, dikutip Seputartangsel.com dari Al Jazeera pada Senin, 15 Maret 2021.
Baca Juga: Ratusan Pekerja Migran Ilegal Pulang dari Malaysia Berhasil Diringkus TNI AL di Tanjung Balai Sumut