Baca Juga: Rumania Tangguhkan Penggunaan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Menyusul Denmark
Kemudian, ada dua kematian lain yang dilaporkan di Thaketa Yangon, di mana protes yang diadakan di luar kantor polisi pun dibubarkan.
Protes itu dilakukan setelah sebelumnya polisi menangkap 3 pemuda dari rumah mereka.
Parahnya, foto-foto mayat dari para pendemo yang ditembak diunggah secara online.
Baca Juga: Pakar: Publik Berharap Ada Revisi UU ITE yang Hadirkan Kedamaian
Baca Juga: Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany Resmikan Rumah Lawan Covid Tahap 2
Berikutnya, kematian lain juga dilaporkan terjadi di Kotapraja Hlaing. Kali ini korbannya adalah seorang pemuda berusia 19 tahun yang ditembak hingga tewas.
Polisi negara itu berpatroli pada malam hari. Mereka tidak segan-segan menembak ke udara dan meledakkan granat kejut. Bahkan, mereka juga melakukan penggrebekan dan membawa orang-orang secara paksa dari rumah mereka.
Sudah ada dua kasus di mana para tahanan tersebut meninggal di dalam tahanan hanya berselang beberapa jam setelah ditangkap.