"Upaya seperti itu tidak hanya akan mengganggu keadaan regional. Tapi, juga bisa membahayakan stabilitas di Selat Taiwan. Oleh karena itu, kami tegas akan melawan," lanjut Zhang memberikan peringatan.
Bukan hanya itu saja, tindakan angkatan AS itu dinilai telah sengaja merusak perdamaian.
Di sisi lain, Armada Ketujuh AS mengungkapkan bahwa kapal perang fregat itu merupakan bagian dari Theodore Roosevelt Carrier Strike Group, yang memang bertugas di wilayah operasi armada.
Armada Ketujuh AS juga menuturkan adanya transit kapal melalui Selat Taiwan itu pertanda adanya komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Kendati demikian, Militer AS secara tegas menyatakan akan tetap berlayar, melintasi melalui udara, dan beroperasi di wilayah yang telah diizinkan oleh hukum internasional.
Seperti yang telah diketahui, China telah berulang kali menyatakan klaim bahwa Taiwan merupakan bagian dari "Kebijakan Satu Tiongkok (One-China policy)".
Baca Juga: BPOM Ungkap Vaksin Nusantara Tidak Sesuai Kaidah Penelitian, Ini Sebabnya