AS Berencana Kirim Dua Kapal Perang ke Laut Hitam, Turki Protes dan Rusia Prihatin

11 April 2021, 05:30 WIB
Kapal Angkatan Laut AS memasuki Laut Hitam pada 24 Januari 2021. /Sumber: USNI News / Yoruk Isık/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Turki melayangkan protes terkait rencana Amerika Serikat yang akan mengerahkan dua kapal perang ke Laut Hitam mulai 14 hingga 15 April 2021 mendatang.

Menurut Kementerian Luar Negeri Turki, pihak militer AS tersebut secara rutin mengirimkan kapal perang ke Laut Hitam.

Hal ini dibuktikan dengan kehadiran kapal perang AS yang terdiri dari kapal penjelajah dan kapal perusak yang sejak akhir bulan lalu berada di Laut Hitam.

Baca Juga: Catat, Menteri Perhubungan Terbitkan Aturan Pengendalian Transportasi Selama Masa Idulfitri

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Terbitkan SE Vaksin AstraZeneca, Begini Isinya

"Pemberitahuan itu telah dikirimkan kepada kami sejak 15 hari yang lalu melalui saluran diplomatik yang menyatakan terdapat dua kapal perang AS yang akan melewati Laut Hitam. Sejalan dengan Konvensi Montreux. Kapal-kapal perang AS itu akan tetap berada di Laut Hitam hingga 4 Mei 2021 mendatang,”kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Kemudian, diperkuat oleh seorang saksi mata yang telah memantau adanya kapal-kapal AS yang melewati selat Bosphorus Turki.

Seorang saksi mata tersebut mengatakan kehadiran Amerika Serikat dan NATO di Laut Hitam semakin meningkat pada awal tahun ini, sejak pemerintahan Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari 2021.

Baca Juga: Biaya Perkawinan Terlalu Tinggi, Seorang Wanita Muslim India Bunuh Diri

Baca Juga: Kabar Duka dari Istana Buckhingham, Pangeran Philip Meninggal Dunia

Saksi tersebut juga mengatakan level peningkatan kapal-kapal perang AS sudah yang terlihat pada 2014 hingga 2015 silam.

Adanya seruan protes tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko mengatakan prihatin terhadap adanya peningkatan aktivitas angkatan militer AS di Laut Hitam.

Alexander pun menyindir pihak angkatan militer AS yang tidak memiliki kekuatan untuk berada di garis pantai di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia, Netizen Indonesia Ikut Berduka

Baca Juga: Prostitusi Anak Semakin Marak, KPAI minta Polisi Bertindak Tegas

"Jumlah kunjungan negara-negara NATO dan keberadaan kapal perang AS telah meningkat di Laut Hitam," kata Alexander.

Seperti yang diketahui, berdasarkan kesepakatan Montreux pada tahun 1936, yang telah memberikan Turki kendali atas Selat Bosphorus dan Dardanelles, yang dimana menghubungkan Mediterania ke Laut Hitam.

Kesepakatan Montreux itu juga telah memberikan batasan akses kapal perang angkatan laut serta mengatur kapal kargo asing.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi 2021, Menko Airlangga Sebut Dukungan Media untuk Indonesia Bangkit

Baca Juga: Pesawat Terbang Pun Tidak Beroperasi Selama Larangan Mudik Lebaran 2021

Dikutip dari Reuters, Juru Bicara Pentagon John Kirby menyebutkan keberadaan kapal perang AS di Laut Hitam bukanlah sesuatu yang baru sehingga tidak perlu diperdebatkan.

"Hal itu bukanlah sesuatu yang baru," ujar John Kirby dalam pernyataannya.

Amerika Serikat justru mengatakan bahwa Rusia lebih banyak mengumpulkan pasukan di perbatasan Timur Ukraina sejak 2014. Ketika hendak merebut Krimea dari Ukraina dan mendukung separatis pro-Rusia di kawasan Donbass Timur Ukraina.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler