SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara dan Amerika Serikat semakin menunjukkan hubungan yang renggang.
Pasalnya, pada pekan lalu, Korea Utara memulai aksi provokasi besar terhadap Joe Biden sejak dirinya menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021 lalu.
Provokasi oleh Korea Utara tersebut ditandai dengan adanya tembakan dua buah rudal balistik ke laut pesisir timur Semananjung Korea pada 25 Maret 2021.
Baca Juga: China Mengklaim Laut Natuna Utara - Perairan Filipina Secara Paksa, Pakar: Ini Sangat Berbahaya
Direktur Senior Pusat Kepentingan Nasional, Harry Kazianis telah memberikan peringatan bahwa kemungkinan besar Korea Utara akan menguji lebih banyak rudal untuk menyerang Joe Biden.
Bahkan dalam pekan ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memprediksikan Korea Utara telah mengembangkan kemampuan untuk memasang hulu ledak nuklir ke rudal balistik antarbenua (ICBM).
Menurut Kazianis, apa yang dilakukan oleh Kim Jong Un tersebut sebagai upaya dalam menunjukkan kepada panggung dunia, termasuk Amerika Serikat, bahwa Korea Utara mampu menciptakan senjata untuk "membunuh jutaan orang".
Baca Juga: Innalillahi, Ratusan Orang Tertimbun Banjir - Tanah Longsor di Flores Timur, NTT Belum Ditemukan