Kelompok Pemberontak Houthi Serang Arab Saudi dengan 3 Drone Bahan Peledak

8 Maret 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi jet tempur. //AFP

SEPUTARTANGSEL.COM - Konflik bersenjata yang terjadi di Timur Tengah masih terus berlanjut.

Salah satunya adalah konflik yang melibatkan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden menyatakan telah menghapus kelompok pemberontak Houthi dari daftar teroris global guna mengakhiri perang.

Baca Juga: Menko Polhukam Mahfud MD, Revisi Pernyataannya: AD/ART Partai Demokrat Baru Disahkan Mei 2020

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Ditunda Lagi Tahun Depan, 110 Ribu Volunteers 'Digantung' Ketidakpastian

Selain itu, Joe Biden tidak lagi memberikan dukungan serangan dari Arab Saudi ke Yaman.

Namun, konflik tersebut belum juga berakhir. Pasalnya, baru-baru ini dikabarkan bahwa kelompok Houthi di Yaman telah mentargetkan "posisi penting" di Arab Saudi dengan serangan tiga drone.

Yahya Serei selaku juru bicara militer Houthi mengatakan tiga drone tersebut berisikan bahan peledak, dengan target serangan di Pangkalan Udara Raja Khalid di daerah Khamis Mushait dan Bandara Abha di barat daya Arab Saudi.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional, Blackpink Dinobatkan Sebagai Wanita Berpengaruh dalam Industri Hiburan Dunia

Baca Juga: Sinar Mas Land Dapat Izin Menhub Garap Pembangunan Stasiun Jatake

Hal itu sebagai bentuk respons pembalasan atas serangan udara oleh koalisi Arab Saudi dan aksi blokade terhadap Yaman.

Menurut kabar dari Saudi Press Agency, koalisi pimpinan Saudi mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mencegat dan menghancurkan pesawat tanpa awak yang sengaja ditembaki oleh kelompok Houthi yang didukung oleh Iran.

Sementara itu, menurut Kolonel Turki Al-Maliki yang merupakan juru bicara koalisi Saudi, menilai serangan drone tersebut sebagai upaya yang disengaja dan sistematis.

Baca Juga: Demokrat Versi AHY Tunjukkan AD/ART Partai Demokrat Versi KLB Disyahkan Yasona Laoly

Baca Juga: Ekspor Ikan Hias Meningkat, Menteri Trenggono Dirikan Pusat Industri Ikan Hias Nasional

Adapun tujuan targetnya adalah warga sipil dan wilayah sipil di Khamis Mushait, seperti dilansir oleh Seputartangsel.com oleh Anadolu Agency pada Senin, 8 Maret 2021.

Sejak kelompok bersenjata Houthi memasuki sebagian besar negara Yaman, negara itu telah dihantui kekerasan dan kekacauan pada tahun 2014.

Krisis konflik semakin parah saat koalisi pimpinan Saudi meluncurkan kampanye serangan udara untuk menggertak teritorial kelompok Houthi.

Baca Juga: Kaesang Menjawab, Aku Juga Dimaki-Maki tapi Yo Wislah Aku Diam Aja

Baca Juga: Dua Kubu Partai Demokrat ke Kemenkumham, Ferdinand Hutahaean: Pertarungan Dimulai

Sontak hal ini memicu kekhawatiran PBB terhadap konflik yang dapat meningkatnya angka risiko kelaparan di Yaman yang mencapai 16 juta orang.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler