China Sebarkan Teori Konspirasi tentang Vaksin dan Asal-Usul Covid-19 dari Amerika Serikat, Pengalihan Isu?

25 Januari 2021, 20:45 WIB
Ilustrasi China vs Amerika Serikat /Pixabay/Tumisu

SEPUTARTANGSEL.COM - Sebuah media pemerintah China telah menimbulkan keraguan pada vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Pfizer.

Padahal dari sejumlah uji coba, vaksin Covid-19 dari Pfizer sudah terbukti aman.

Selain vaksin, mereka juga telah menyebarkan teori konspirasi bahwa awal mula virus corona berasal dari sebuah laboratorium militer di AS.

Baca Juga: Dianggap Mengancam Privasi, Jutaan Pengguna Tinggalkan WhatsApp

Baca Juga: Tiga Bulan Konsumsi Narkoba, Syiva, Selebgram Asal Jakarta Terciduk Polisi di Bali

Teori-teori tersebut sengaja dibuat untuk menangkis serangan.

Pasalnya, baru-baru ini diketahui bahwa tim dari World Health Organization (WHO) datang ke Wuhan, China untuk menyelidiki asal-usul virus yang telah menewaskan jutaan orang di seluruh dunia itu.

"Tujuannya adalah untuk mengalihkan kesalahan dari penanganan yang salah oleh pemerintah China pada awal pandemi menjadi konspirasi AS. Taktik tersebut cukup berhasil karena sentimen anti-Amerika yang meluas di China," kata Fang Shimin, seorang Penulis yang saat ini menetap di AS, seperti dikutip Seputartangsel.com dari AP News pada Senin, 25 Januari 2021.

Baca Juga: Bantah Habib Rizieq Sakit, Polri: Itu Bohong

Baca Juga: Cek Fakta: Pemilik SIM A dan C Dapat Bantuan Rp900 Ribu dari Pemerintah? Begini Lengkapnya

Menurut ahli, teori konspirasi yang menyebar luas justru akan menambah risiko kesehatan masyarakat.

Di sisi lain, para ilmuwan Brazil baru-baru ini merevisi bahwa keefektifan vaksin Sinovac dari China hanya sekitar 50,4 persen.

"Ini sangat memalukan," lanjut Fang.

Baca Juga: KPK Diminta Hapus Status DPO Sjamsul Nursalim Oleh Maqdir Ismail, Kenapa?

Baca Juga: Lirik Lagu Satru - Denny Caknan Feat Happy Asmara, Lengkap Dengan Arti Bahasa Indonesia

Seorang Analis Senior di Australian Strategic Policy Institute, Jacob Wallis mengatakan bahwa Partai Komunis menganggap penyelidikan WHO ke negaranya sebagai risiko politik.

"Mengalihkan perhatian penonton domestik dan internasional dengan mendistorsi narasi di mana tanggung jawab terletak atas munculnya Covid-19," ujar Wallis.

Selain itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying pada minggu lalu meminta agar WHO juga menyelidiki laboratorium militer milik AS.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler