Bakamla Usir Kapal Berbendera Cina Saat Lakukan Operasi Pencarian Sriwijaya Air SJ-182

- 15 Januari 2021, 07:06 WIB
Bakamla Siap Gebuk Coast Guard China di Natuna Utara, KN Pulau Nipah Diawaki ABK Didikan Marinir
Bakamla Siap Gebuk Coast Guard China di Natuna Utara, KN Pulau Nipah Diawaki ABK Didikan Marinir /Bakamla

SEPUTARTANGSEL.COM - Operasi pencarian korban dan evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Rute Jakarta-Pontianak di hari kelima dikejutkan dengan peristiwa pelanggaran batas wilayah kedaulatan NKRI.

Tim Badan Keamanan Laut atau Bakamla yang tengah beroperasi di area jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menggiring kapal Xiang Yang Hong 03 keluar dari perairan Indonesia. Kapal berbendera Cina terdeteksi melintas di perairan Selat Sunda dan melanggar batas kedaulatan Indonesia.

“Bermula dari informasi yang diberikan oleh Puskodal Bakamla, terdeteksi kapal survei/research vessel Xiang Yang Hong 03 berbendera Cina berlayar di perairan Selat Sunda dengan kecepatan 10,9 knots dan haluan ke barat daya,” ujar Kepala Bagian Humas dan Protokol Bakamla Kolonel Bakamla Wisnu Pramandita dalam keterangannya, Kamis 14 Januari 2021.

Baca Juga: Jadwal Acara Tv di NetTv Hari Ini, Jum'at 15Januari 2021, Ada Indonesia's Next Top Model

Baca Juga: Ariel NOAH Ceritakan Kondisinya Usai Divaksin Covid-19

Menurut Wisnu, kapal Cina itu telah mematikan AIS sebanyak tiga kali selama berlayar di Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI-I. AIS alias automatic identification system merupakan sistem pelacakan kapal otomatis yang memberikan informasi tentang keadaan kapal, mulai posisi, waktu, haluan, hingga kecepatan untuk kepentingan keselamatan pelayaran.

Wisnu menerangkan, AIS milik Kapal Xiang Yang Hong 03 dimatikan saat berada di Laut Natuna Utara, Laut Natuna Selatan, dan Selat Karimata. Padahal, menurut Permenhub Nomor PM 7 Tahun 2019, setiap kapal berbendera Indonesia dan kapal asing yang berlayar di wilayah perairan Indonesia wajib memasang serta mengaktifkan AIS.

Mendengar informasi tersebut, KN Pulau Nipah 31 yang sedang beroperasi di sekitar jatuhnya pesawat SJ-182 di perairan Pulau Lancang langsung berlayar menuju Selat Sunda pada Rabu pagi, 13 Januari 2021. Kapal, kata Wisnu, tiba di titik tujuan pukul 13.40 WIB pada hari yang sama.

“Kapal survei Cina terdeteksi berada pada jarak 40 nautical mil dengan kecepatan 9 knots dan arah haluan ke selatan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Fandi Permana


Tags

Terkait

Terkini

x