Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Mantan Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Munarman telah menjalani sidang kasus tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada Rabu, 15 Desember 2021.
Dalam pembacaan eksepsinya, Munarman menyebut Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firi Bahuri menjadi idola massa aksi 212 pada 2 Desember 2016 lalu.
Baru-baru ini, beredar sebuah isu yang menyebut Firli Bahuri merupakan dalang teroris selama ini usai namanya disebut oleh Munarman.
Baca Juga: Sidang Munarman Berlangsung Tertutup, Mustofa Nahrawardaya: Kenapa Ya?
Isu itu menyebut Firli Bahuri menjadi dalang teroris karena berhubungan dekat dengan Munarman.
Isu itu beredar luas usai sebuah sebuah kanal YouTube POLITIK NUSANTARA mengunggah sebuah video berjudul 'GAWATTT!! NAMA FIRLY DISEBUT-SEBUT OLEH MUN4RMAN!! BENARKAH SELAMA INI IKUT TERLIBAT?! kpk,' pada Minggu, 19 Desember 2021.
Dalam thumbnail video, terlihat Munarman sedang ditangkap oleh pihak kepolisian dan nampak juga Firli Bahuri.
"GAWATTT..INI MASALAH BESAR...!! MUNARMAN SERET KETUA KPK!! BENARKAH JADI DALANG TEROR15 SELAMA INI?!" tulis narasi video itu, dikutip SeputarTangsel.Com dari kanal YouTube POLITIK NUSANTARA, Minggu, 19 Desember 2021.
Namun, setelah ditelusuri oleh SeputarTangsel.Com, isu yang menyebut Firli Bahuri merupakan dalang teroris selama ini usai namanya disebut oleh Munarman adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, tidak ada sumber resmi yang dapat membuktikan Firli Bahuri menjadi dalang teroris selama ini.
Pernyataan Munarman yang menyebut Firli Bahuri menjadi idola saat aksi 212 memang benar adanya.
Namun, hal tersebut tidak dapat dikaitkan dengan keterlibatan Firli Bahuri dengan kasus terorisme Munarman.
Baca Juga: Munarman Terancam Dipenjara Seumur Hidup, Refly Harun: Orang yang Pro Kekuasaan Menari-nari
Dalam video itu, narasi hanya berisi pendapat seseorang yang tidak diketahui identitasnya yang mengaitkan hubungan antara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Munarman, dan Firli Bahuri.
Sementara itu, kanal YouTube POLITIK NUSANTARA yang mengunggah video tersebut tidak diketahui secara jelas siapa pemilik dan penanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kanal YouTube tersebut bukan sumber berita yang layak dipercaya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, video hoaks dengan durasi 10 menit 5 detik itu sudah ditonton sebanyak kurang lebih 6 ribu kali.***
