SEPUTARTANGSEL.COM - Seorang Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya yang sempat alami kejang-kejang hingga pingsan usai dibanting polisi angkat suara.
Mahasiswa yang diketahui bernama M Fariz Amrullah itu mengabarkan kondisinya saat ini sudah membaik.
Fariz mengatakan dirinya sehat dan hanya merasa pegal-pegal atas insiden yang menimpanya.
Baca Juga: HUT ke-389 Kabupaten Tangerang Diwarnai Demo, Aliansi Gerakan 13 Oktober Gelar Teatrikal
Hal itu disampaikan Fariz didampingi oleh Wakapolres Kota Tangerang Leonard M Sinambela saat konferensi pers di Media Center Polres Kota Tangerang, Tigaraksa, Rabu, 13 Oktober 2021.
"Saya masih hidup. Dalam keadaan biasa-biasa saja. Cuma sedikit pegel-pegel aja," kata Fariz.
Sebelumnya, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HIMATA Banten Raya menggelar aksi demonstrasi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang.
Dalam pantauan awak media di lapangan, awalnya aksi demonstrasi itu berjalan dengan baik dan lancar.
Sejumlah orator menyuarakan tentang kegagalan pemerintahan Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli dalam mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang sesuai janji pada saat kampanyenya.
Namun, sekira pukul 12.16 WIB, terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian hingga berujung pada kerusuhan.
Baca Juga: Dibanting dan Diinjak Polisi, Mahasiswa Pengunjuk Rasa di Kabupaten Tangerang Kejang-kejang
Dalam kerusuhan itu, terlihat seorang mahasiswa diseret oleh oknum polisi sambil dicekik dari belakang ke pinggir jalan.
Kemudian, mahasiswa tersebut dibanting oleh oknum polisi yang menyeretnya dengan kencang. Tidak hanya dibanting, mahasiswa itu juga terlihat diinjak oleh oknum polisi yang lain.
Mahasiswa yang dibanting dan diinjak itu seketika langsung mengalami kejang-kejang hingga pingsan.***