Nostalgia Pertarungan Terbesar Icuk Sugiarto Vs Liem Swie King

- 8 Mei 2020, 10:35 WIB
Kolase Icuk Sugiarto (kiri) dan Liem Swie King (kanan), dua pebulu tangkis yang melakoni pertarungan legendaris dalam All Indonesian Final tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Kopenhagen, Denmark, pada 8 Mei 1983.
Kolase Icuk Sugiarto (kiri) dan Liem Swie King (kanan), dua pebulu tangkis yang melakoni pertarungan legendaris dalam All Indonesian Final tunggal putra Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Kopenhagen, Denmark, pada 8 Mei 1983. /- Foto: Arsip Antara

Bagi King, yang sebelumnya sudah menjuarai All England pada 1978, 1979 dan 1981, kekalahan dari Icuk menjadi salah satu momen yang tak akan pernah bisa dilupakan.

 

Sungguh pantas bagi King menganggap momen kekalahannya itu sebagai catatan getir di sepanjang kariernya.

Pasalnya, King adalah pemain tunggal putra terbesar Indonesia setelah Rudy Hartono.

Ia juga cukup ditakuti sejak tahun 1976 dan mencatatkan rekor tak terkalahkan selama tahun 1978 dan 1979. Dia juga menjadi salah satu penyokong tiga medali emas di tiga ajang Piala Thomas (1976, 1979, 1984).

"Kekalahan melawan Han Jian sewaktu di Singapura itu cukup menyedihkan. Waktu itu saya hanya kalah satu poin. Juga melawan Icuk Sugiarto di partai final Kejuaraan Dunia 1983 di Copenhagen. Itu pun saya hanya kalah satu poin di set ketiga. Kedua kekalahan ini masih teringat sampai sekarang," ujar King dalam buku "Sejarah 15 Olahragawan Terpopuler di Indonesia".

Baca Juga: Airin Lepas Dua Remaja ODP dan Seorang Ibu PDP Usai Dinyatakan Negatif Corona

Icuk dan King memang bertarung sengit untuk menjadi juara dunia malam itu, tetapi Indonesia-lah pemenangnya.

Mereka sukses melanjutkan tongkat estafet kejayaan bulu tangkis Merah Putih, yang kembali melambung tiga tahun sebelumnya ketika memborong empat dari lima nomor Kejuaraan Dunia 1980 di Istora Senayan, Jakarta.

Halaman:

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: Permenpan RB


Tags

Terkait

Terkini

x