Tanda-tanda Erupsi Gunung Merapi Kian Dekat, Hari Ini Belasan Kali Gempa Guguran

- 13 November 2020, 17:06 WIB
Penampakan Gunung Merapi via Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat 13 November 2020 pukul 05:44 WIB.
Penampakan Gunung Merapi via Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat 13 November 2020 pukul 05:44 WIB. /Foto: Twitter @BPPTKG/

SEPUTARTANGSEL.COM - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah kian mengkhawatirkan.

Diketahui, status Gunung Merapi sudah dinaikkan menjadi Siaga sejak Kamis 5 November 2020 lalu.

Saat ini, warga di sekitar Gunung Merapi sudah banyak diungsikan ke tempat yang lebih aman yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.

Baca Juga: Asyik, BLT Bantuan Sosial Tunai Rp200 Ribu Diperpanjang Hingga Juni 2021

Baca Juga: Puan Maharani Akhirnya Mengaku Matikan Mikrofon Saat Pengesahan UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Aktivitas Gunung Merapi pada hari ini, Jumat 13 November 2020 terjadi berkali-kali gempa guguran bahkan semburan vulkanik.

Menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Gunung Merapi mengalami sejumlah tremor.

Pada Jumat, 13 November 2020, pukul 06.00 WIB tercatat gempa guguran sebanyak 9 kali, gempa hembusan 8 kali, gempa hybrid fase banyak 78 kali dan gempa vulkanik  dangkal 11 kali.

Baca Juga: Habib Rizieq Sapa Ribuan Simpatisan dari atas Sunroof Mobil di Puncak Bogor

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab dan Wagub DKI Jakarta Hadiri Perayaan Maulid Nabi di Tebet

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Jumat, menyebutkan, 19 gempa guguran itu memiliki amplitudo 5-80 mm dan berlangsung selama 13.6-62.2 detik.

Selain gempa guguran, Gunung Merapi juga mengalami 18 kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-20 mm selama 14.1-30.2 detik, 64 kali gempa hybrid dengan amplitudo 3-30 mm selama 5.41-11 detik, serta 14 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 11.2-54.6 detik.

Berdasarkan pengamatan visual di puncak Gunung Merapi, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 75 meter di atas puncak kawah.

Baca Juga: Kisah Mirzon, dari Ketua Yayasan Hingga Pimpin JNE Tangerang

Baca Juga: Tak Berpikir Turis Mancanegara Dulu, Kemenparekraf Fokus Gaet Wisatawan Lokal

Cuaca di gunung itu cerah. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 15-20.8 derajat selsius, kelembaban udara 66-89 persen, dan tekanan udara 626.77-687.9 mmHg.

BPPTKG  telah menaikkan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga. Untuk penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 13 November 2020: Rekor Baru, Lebih 5.000 Positif Covid-19 dalam Sehari

Baca Juga: BTS, TXT, NU'EST, dan GFRIEND Pertama dalam Sejarah, Tampil Bareng di Big Hit Entertainment

BPPTKG meminta pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III, termasuk kegiatan pendakian ke puncak Gunung Merapi.

Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah juga diminta mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x