Gunung Merapi Ada Tanda-tanda Mau Meletus, 36 Unit Sleman Emergency Service Disiagakan

- 7 November 2020, 21:20 WIB
Penampakan Gunung Merapi dari arah Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 5 November 2020 pagi.
Penampakan Gunung Merapi dari arah Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis 5 November 2020 pagi. /Foto: Twitter @BPPTKG/

SEPUTARTANGSEL.COM - Masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditetapkan mulai 5 hingga 30 November 2020.

Penetapannya dilakukan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Purnomo.

Penetapan itu sebagai tindak lanjut dari Surat Badan Geologi Nomor 523/45/BGV KG/2020 tanggal 5 November 2020 tentang Peningkatan Status Aktivitas Gunung Merapi dari Waspada ke Siaga.

Baca Juga: Ilmuwan Merancang Magnet yang Memiliki Manfaat Luar Biasa

Baca Juga: Mau Pesta Ganja Saat Ulang Tahun Istri, JD Ditangkap Polisi di Lombok

Karena itu, Bupati Sleman menerbitkan SK Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi Nomor 76/Kep KDh/A/2020 yang menyatakan masa tanggap darurat sejak 5 November sampai dengan 30 November 2020

Dikutip Seputartangsel.com dari Antara, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi menyebutkan hal itu bertujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Status aktivitas Gunung Merapi naik menjadi level Ill ( Siaga ) dilakukan pengungsian terbatas bagi kelompok rentan ke barak pengungsian sesuai rekomendasi bahaya, yaitu 5 kilometer dari puncak Merapi.

Baca Juga: Was-was Gunung Merapi Erupsi, 635 Warga Magelang Mengungsi

Baca Juga: Juru Kampanye dan Penasehat Donald Trump Dikabarkan Positif Covid-19

"Yang dimaksud warga kelompok rentan ini meliputi lansia, balita, ibu hamil, anak-anak, difabel dan warga yang sedang sakit," katanya di Sleman pada Sabtu, 7 November 2020.

Terkait pengungsian di luar rekomendasi, dapat dilakukan dan difasiltasi kebutuhan dasamya.

Dia melanjutkan, "ini juga berkaitan dengan masih adanya warga lereng Merapi yang masih trauma dengan peristiwa erupsi besar pada 2010, sehingga ada ketakutan saat mengetahui Merapi akan erupsi lagi."

Baca Juga: Akhirnya Gisel Buka Suara Soal Video Syur Mirip Dirinya, Begini Komentarnya

Baca Juga: Empat Kabupaten dalam 2 Provinsi Siap-siap Hadapi Potensi Erupsi Gunung Merapi

Pemerintah Kabupaten Sleman juga menyiagakan ambulans "Sleman Emergency Service" (SES) dengan operasional siaga 24 jam penuh.

"Ada sebanyak 36 unit ambulans SES siap dimobilisasi bila dibutuhkan saat darurat," katanya.

Shavitri mengatakan Bupati Sleman juga meminta semua kepala perangkat daerah yang terkait dengan penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi menyiagakan personel dan peralatan untuk respons cepat.

Baca Juga: Kolom Komentar Instagram Ditutup Usai Diserbu Netizen Terkait Video Syur Mirip Gisel

Baca Juga: PlayStation 5 Hanya Dijual Online Saat Peluncuran

"Kemudian Kapenewon (Kecamatan) untuk mengaktivasi posko lapangan dan memobilisasi relawan di wilayah masing-masing," katanya.

Di samping itu, dia menyebutkan bahwa Bupati Sleman menegaskan bahwa dalam upaya penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi ini tetap wajib menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x