Duh, Film Produksi NU Ini Panen Kritik Netizen

- 26 Oktober 2020, 20:35 WIB
Salah satu adegan film My Flag - Merah Putih vs Radikalisme di YouTube NU Channel.
Salah satu adegan film My Flag - Merah Putih vs Radikalisme di YouTube NU Channel. /Foto: Tangkapan layar YouTube NU Channel./

SEPUTARTANGSEL.COM - Peringatan Hari Santri Nasional beberapa hari yang lalu rupanya meninggalkan sedikit kontroversi.

Netizen beramai-ramai mengkritik film pendek berjudul 'My Flag - Merah Putih Vs Radikalisme' yang diproduksi NU Channel yang merupakan kanal resmi YouTube Nahdlatul Ulama (NU).

Film tersebut dituding memuat konten adu domba untuk membenci wanita yang mengenakan cadar.

Baca Juga: Gelar Operasi Zebra Jaya 2020, Ini Lima Pelanggaran yang Akan Ditindak Tegas

Baca Juga: Kata Kadiv Humas Polri, Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Harus Dihukum Mati

Dari pantauan Seputartangsel.com, Senin 26 Oktober 2020, film yang telah dibuat untuk merayakan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2020 itu telah disaksikan lebih dari 202 ribu kali.

Film yang diperankan oleh Gus Muwafiq dan beberapa santri itu disiarkan melalui kanal YouTube NU Channel pada Jumat 23 Oktober lalu.

Namun, sejak dirilis, film tersebut menuai kritik keras dari publik karena memuat adegan yang dinilai memecah belah umat.

Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik 12 Dubes LBBP RI, Ini Nama-namanya

Baca Juga: Satire! Melanie Subono Kritisi Pembangunan Mega Proyek Pulau Komodo

Film tersebut menceritakan tentang perjuangan para santri menjaga kedaulatan negara yang digambarkan dengan menjaga sang saka merah putih.

Mereka berjuang sekuat tenaga melindungi kehormatan bendera Merah Putih dari ancaman radikalisme.

Dalam film tersebut ada adegan ketika para santriwati bertarung melawan beberapa wanita bercadar.

Baca Juga: Operasi Zebra di Jaktim di Tiga Titik Ini

Baca Juga: Jubir Presiden Fadjroel Rachman Sebut Jokowi-Ma'ruf Amin Ingin Tinggalkan Warisan Ini

Para santriwati menang dalam pertarungan tersebut kemudian mereka membuka paksa cadar lawan mereka dan membuangnya.

Adegan tersebut memantik kemarahan publik lantaran dinilai merendahkan para wanita bercadar.

Kolom komentar di akun YouTube NU Channel langsung dibanjiri kritik pedas dari publik.

Publik juga mengkritik NU yang menyembunyikan jumlah orang yang menyukai dan tidak menyukai film tersebut.

Baca Juga: Diduga Ditipu Investasi Bodong, Nasabah Korban KSPSB Gelar Aksi di Kemenkop

Baca Juga: Turnamen Toulon Dibatalkan, Timnas Indonesia U-19 Kembali ke Tanah Air

Dari informasi yang beredar, jumlah orang yang tidak menyukai film tersebut lebih besar dari jumlah orang yang menyukai video tersebut.

Bahkan, ada pula ajakan publik yang menyerukan untuk melaporkan film pendek tersebut ke YouTube agar ditarik.

"Awas narasi vidionya kurang pas seakan akan menyalahkan yang bercadar padahal udah jelas dalam kitab Fathul Qarib (wa’aurotul mar’ati jami’u badanihi) tetapi ketika di Indonesia diperbolehkan setidaknya hanya memakai hijab dikarenakan situasi dan kondisi sosial, kita nggak mempermasalahkan dikarenakan ada hukum rukhsoh tapi kalau untuk membenci yang bercadar itu namanya anti syari’at (plang pleng ga ngaji)," ujar salah satu komentator.

Baca Juga: Tagar #SaveKomodo Trending di Twitter, Netizen: Komodo Not for Sale!

Baca Juga: Terkait UU Cipta Kerja, Cucu Luhut Binsar Pandjaitan Juga Kritik Pemerintah

"Saya NU, Tolong adegan tarung sesama Muslim apalagi tarung antara wanita dan mencabut cadar itu dihilangkan karena terlihat seperti bentuk pelecehan dengan melucuti pakaian yang menutupi bagian tubuh wanita yang diyakini sesuai dengan ajaran Islam seperti yang juga diyakini imam Syafi'i yang menafsirkan aurat seorang wanita adalah seluruh tubuh," ungkap Lux Five.

"Astaghfirullah... Kenapa buat film kok ada adegan sesama saudara Islam berkelahi apalagi masalah cadar dan cingkrang? Apa salahnya? Wahai admin sy sarankan buatlah video yang mempersatukan Umat islam bukan malah memecah belah," tutur Syahrul Bayuni.

Baca Juga: Usai Nyatakan Pensiun, Ini Karier Khabib Nurmagomedov Selanjutnya

Baca Juga: Dua Hari Berturut-turut Pecah Rekor Kasus Baru Positif Covid-19 di Kota Tangsel

"Yuk ramai-ramai report, ini mah mengandung pemecah belah," ucap Mabrur Maharung.

"Kok like dan dislike-nya disembunyikan? Sangat disayangkan ada adegan perkelahian sesama muslim," ungkap Info InfoWP.

Hingga saat ini film My Flag - Merah Putih vs Radikalisme masih bisa disaksikan di YouTube NU Channel.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x