Baca Juga: Sudah Cair, Ini Link EForm BRI untuk Mengecek Penerima BLT UMKM atau BPUM Rp2,4 Juta
Akibat fenomena La Nina yang terjadi pada awal musin hujan ini, berdampak pada curah hujan sebagian besar wilayah Indonesia.
Tetapi, curah hujan tersebut tidak seragam. Baik secara spasial ataupun temporal.
“Curah hujannya bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina itu sendiri,” terangnya.
Baca Juga: KPU Depok Minta Paslon Pilkada 2020 Melakukan Kampanye Virtual
Baca Juga: Kerja Sama Kemnaker dan KemenPDTT Bangun 1.000 Sarana Sanitasi di Jawa Tengah
Menurut dia, selain pengaruh sirkulasi angin muson dan anomali iklim di Samudera Pasifik, penguatan curah hujan yang terjadi di Indonesia juga dipegaruhi oleh penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO) dan Kelvin.
“Atau dari timur ke barat berupa gelombang Rossby. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kumpulan awan berpotensi hujan,” jelasnya.
Sementara itu, aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan dapat berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Breaking News: Gegara Covid-19, Timnas Indonesia U-19 Batal Lawan Bosnia! Ini Penggantinya