Network
SEPUTARTANGSEL.COM - BUMN PT Pertamina rugi triliunan rupiah, Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok angkat bicara.
Beberapa waktu lalu, Pertamina disebut-sebut mengalami kerugian sekira 11 triliun rupiah.
Hal itu terjadi di saat Ahok telah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina.
Baca Juga: Penerima Kartu Prakerja Gelombang 4, Awas Kepesertaan Dicabut!
Berita ini merupakan salah satu dari tiga artikel terpopuler di kalangan pembaca Seputartangsel.com pada Rabu 16 September 2020 kemarin.
Berikut ulasan selengkapnya.
1. Pertamina Rugi Triliunan, Ahok Salahkan Gaji Fantastis Para Petinggi
Wajar jika publik mempertanyakan peran Ahok dalam mengatasi kerugian tersebut.
Sebagai Komisaris Utama PT Pertamina, Ahok dianggap bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami Pertamina.
Baca Juga: Cek SMS! Hari Ini Penerima Kartu Prakerja Gelombang 8 Diumumkan
Seolah menjawab pertanyaan publik, Ahok menuding buruknya manajemen di Pertamina sebagai salah satu sebab terjadinya kerugian.
Baca selengkapnya: Pertamina Rugi Triliunan, Ahok Salahkan Gaji Fantastis Para Petinggi
2. [BREAKING NEWS] Pecah Rekor Lagi, Sehari Tambah 3.963 Kasus Positif Covid-19
Belum ada sepekan dari rekor tertinggi penambahan kasus harian positif Covid-19 di Indonesia, Rabu 16 September 2020 rekor tersebut pecah lagi.
Baca Juga: Innalillahi, Sekda DKI Jakarta Saefullah Meninggal Akibat Covid-19
Bahkan, rekor baru kemarin nyaris tembus 4.000 kasus dalam sehari.
Kemarin tercatat tambahan kasus baru positif Covid-19 sebanyak 3.963 kasus, melampaui rekor tanggal 10 September 2020 lalu, yakni 3.861 kasus dalam sehari.
Baca selengkapnya: [BREAKING NEWS] Pecah Rekor Lagi, Sehari Tambah 3.963 Kasus Positif Covid-19
3. China Siap Perang dengan Negara ASEAN Dalam Sengketa Laut China Selatan
Kapal-kapal patroli China terus bermanuver di Laut China Selatan.
Baca Juga: Wakil Bupati Diduga Mabuk, Tabrak Polwan Hingga Tewas
Meski Indonesia menegaskan bahwa mereka telah memasuki zona ekonomi eksklusif (ZEE) RI, Beijing bersikeras memasuki perairan di dekat Kepulauan Natuna tersebut.
Beijing mengklaim bahwa kapal-kapal patroli China berhak memasuki perairan yang menjadi yurisdiksinya.
Baca selengkapnya: China Siap Perang dengan Negara ASEAN Dalam Sengketa Laut China Selatan ***
