"Keberadaan petani di situasi pandemi Covid-19 adalah pejuang ketahanan pangan Bali yang tidak pernah mengenal waktu, namun kondisinya tertinggal," kata Wayan Koster.
"Sangat tertinggal dunia pertanian kita. Belum lagi ada petani kita yang ngambek, karena tidak diberikan kepastian harga," pungkasnya.***