Dirut Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Mantan Karyawan Bongkar Borok LIB

- 7 Oktober 2022, 18:27 WIB
Suasana Stadion Kanjuruhan saat aparat menembakkan gas air mata di dalam stadion usai pertandingan digelar
Suasana Stadion Kanjuruhan saat aparat menembakkan gas air mata di dalam stadion usai pertandingan digelar /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

SEPUTARTANGSEL.COM- Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengumumkan salah satu tersangka dalam tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktiber 2022 adalah Dirut LIB Akhmad Hadian Lukita.

Dalam keterangannya Kapolri menyebut LIB adalah pihak yang bertanggung jawab mengenai pelaksanaan dan penanganan keamanan stadion. 

Sebuah akun twitter yang mengaku sebagai mantan pegawai LIB mengungkap kebobrokan di LIB terutama di divisi kompetisi. 

Baca Juga: Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Peran Dirut PT LIB Dibongkar Kapolri, Ternyata Manipulasi Hal Ini

Pemilik akun twitter @veeola mengaku pernah bergabung dengan LIB dan beberapa kali bertemu Dirut LIB Akhmad Hadian Lukita. 

Ia mengaku sering mengingatkan Akhmad Hadian Lukita agar berhati-hati dan tak mudah percaya dengan anak buahnya.  

"Beberapa kali bertemu dengan pak Dirut LIB, saya sering mengingatkan beliau: ‘pak, jangan terlalu percaya dengan anak buah’," ungkap @veeola pada Jumat 7 Oktober 2022. 

Pengalamannya bekerja di LIB membuatnya tahu dengan kelakuan mantan koleganya, terutama divisi kompetisi.

Ia pun membongkar bahwa Deputi Direktur Kompetisi, yang juga Matchcomm AFC, lebih mementingkan tugas keluar demi pundi pribadi. 

"Ketimbang menjalankan kewajiban sebagai karyawan LIB untuk supervisi high risk match. Soal verifikasi stadion juga diremehkan," ujarnya. 

Baca Juga: Jokowi Dinilai Pasang Badan untuk Polisi di Tragedi Kanjuruhan, Refly Harun Beberkan Hal Ini, Ternyata...

Dikatakannya, klub pun sering ribut dan komplain mengenai pola komunikasi Divisi Kompetisi.

"Ada arogansi di situ yang membuat orang klub di level operasional juga jengah, padahal sebagai operator harusnya melayani klub yang jadi ujung tombak liga," ujarnya. 

Dengan terjeratnya Dirut LIB sebagai tersangka tragedi Kanjuruhan, ia berharap staf kompetisi yang tak disebutkan namanya sadar bahwa arogansi dan ignorance mereka membawa petaka dan seakan menjebak atasannya sendiri.

Ia juga mengaku kesal dengan kondisi yang dialaminya bersama perusahaan operator LIB.

Ia mengingatkan kembali saat masih bergabung di PSS. 

"Ketika opening Liga 1 2019 PSS vs Arema yang berakhir ricuh, saya masih ingat saya ribut dengan para staf kompetisi LIB," kenangnya. 

Sebagai klub dan panpel yang baru promosi naik Liga 1, @veeola menyebut tidak ada pendampingan kepada PSS.

Baca Juga: Iwan Fals Buka Suara Soal Tragedi Kanjuruhan: Mungkin Presiden Juga Salah karena Dia Panglima Tertinggi

"Mereka datang hanya ngatur2 saja, dan yang paling bikin kecewa, merekalah yang paling awal pulang duluan ketika ricuh," geramnya. 

"Tidak ada bantuan dari LIB sama sekali. Padahal yang urus perizinan juga kami sampai berhari2 di Polda," pungkasnya. ***

Editor: Tining Syamsuriah


Tags

Terkait

Terkini

x