Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu menyampaikan duka cita atas Tragedi Kanjuruhan Malang.
Menurutnya, pertandingan sepak bola seharusnya menjadi tontotan yang menghibur.
Namun, dia menyesalkan karena pertandingan antara Arema FC vs Persebaya itu menjadi tragedi yang memilukan.
"Duka yang mendalam atas tragedi kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan, laga sepakbola yang seharusnya menjadi tontonan yang menghibur justru menjadi tragedi yang sangat memilukan," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gatot Nurmantyo menyebutkan bangsa Indonesia telah kehilangan sebanyak 174 generasi muda yang menyuarakan sportivitas dengan citra yang positif.
"Kita kehilangan 174 generasi muda yang mengagungkan sportivitas, yang lekat dengan citra perubahan sosial positif," tukasnya.
Sebagai informasi, jumlah korban meninggal Tragedi Kanjuruhan Malang telah bertambah dari yang semula 125 orang menjadi 131 orang pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Disorot Dunia, Cipta Panca: Buka Seterang-terangnya
Dari 131 korban Tragedi Kanjuruhan Malang meninggal tersebut, di antaranya dari 90 laki-laki dan 41 perempuan.