SEPUTARTANGSEL.COM- Beredar di media sosial rekaman suara seorang wanita saksi tragedi Kanjuruhan, Malang.
Dalam video tersebut dinarasikan sebagai 'Kesaksian Ibu-ibu Pedagang Dawet'.
Rekaman suara yang diunggah pemilik akun Instagram Joshua Banjarnahor @banjarnahor, seorang rescuer Basarnas yang menyebutnya sebagai framing yang tidak sesuai dengan fakta.
Baca Juga: Duka Cita Tragedi Kanjuruhan, Ridwan Kamil Serukan Bendera Setengah Tiang di Jawa Barat
"STOP FRAMING MEMBUAT PEMBERITAAN YANG TIDAK SESUAI FAKTA," dikutip Seputartangsel dari Instagram @banjarnahor pada Selasa, 4 Oktober 2022.
Pasalnya dalam suara tersebut ibu penjual dawet memberikan pernyataan menyudutkan korban tragedi Kanjuruhan.
Penjual dawet mengatakan tembakan gas air matanya tak seberapa.
"Yang lebih parah itu mereka uyel-uyelan. Uyel-uyelan keluar karena menghindari gas air mata," kata rekaman suara seorang wanita yang mengaku penjual dawet tersebut.
"Gas air matane sebetulnya gak terlalu anu kok. Cuman ini uyel-uyelane karo sodok-sodokane karo jejek-jejekane sesama supporter," lanjut penjual dawet.