SEPUTARTANGSEL.COM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu meninggalkan duka yang amat dalam bagi dunia persepakbolaan Indonesia.
Bagaimana tidak, tragedi ini setidaknya menelan 448 korban yang terdiri dari 125 orang meninggal dunia, 21 luka berat, dan 302 luka ringan.
Bahkan akibat tragedi Kanjuruhan, Indonesia banyak disorot dunia. Sejumlah media asing mengkritik aksi berlebihan aparat kepolisian yang menembakan gas air mata ke arah penonton.
Belakangan, kepolisian semakin disorot lantaran adanya dugaan manipulasi data korban tragedi Kanjuruhan.
Menurut suporter Arema FC, Aremania, jumlah korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan lebih banyak dibandingkan dengan data yang telah dirilis ke publik.
Pasalnya, banyak korban meninggal yang langsung dibawa pulang oleh keluarga atau kerabat tanpa dibawa ke rumah sakit.
Dengan banyaknya spekulasi publik terkait tragedi yang menghilangkan ratusan nyawa manusia itu, pemerintah langsung membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Tim yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD itu bertugas menginvestigasi tragedi Kanjuruhan dan membuatnya terang benderang.