"pas di getcontact keluarnya beginian.. sejak kapan saya pernah nyari kang pijet di bandung..," tuturnya.
Pemilik akun menduga hal ini strategi polisi untuk menghasut masyarakat.
"kacau sih yak strateginya pak pol ini, buat orang2 tertentu yang gampang kehasut dll pasti percaya2 aja," ucapnya.
"maksud saya ya yaudah diselidiki aja.. karna yang salah memang banyak pihak, gak cuma 1 aja.. jangan malah pake gerakan aneh gini, asli aneh," tambahnya.
Pemilik akun Twitter @almertarandha juga menyebut rekaman suara yang diduga dari pihak kepolisian terkait tragedi Kanjuruhan itu dikirim ke nomor WhatsApp secara acak.
Baca Juga: Choirul Anam Sebut ada Indikasi Pelanggaran HAM saat Kerusuhan Terjadi di Stadion Kanjuruhan
Bahkan menurutnya, nomor tersebut merupakan nomor bekas yang sudah lama kadaluwarsa.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Ainun Nadjib mengaku juga mendapatkan chat WhatsApp dan link TikTok mengenai rekaman suara yang sama.
Ainun Nadjib merasa skeptis ketika orang yang mengaku sebagai penjual di depan Stadion Kanjuruhan menggunakan aksen yang berbeda.