PSSI Angkat Suara Soal Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Orang: Banyak yang Harus Menahan Diri

- 2 Oktober 2022, 17:10 WIB
Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan ratusan orang, saat stadion penuh dengan gas air mata.
Tragedi Kanjuruhan yang tewaskan ratusan orang, saat stadion penuh dengan gas air mata. /tangkapan layar Instagram @majeliskopi08/

Penggunaan gas air mata dianggapnya juga sudah dipertimbangkan matang-matang meski FIFA sudah melarangnya.

Pasal 19 (b) Regulasi Keselamatan dan Keamanan FIFA menyatakan bahwa 'tidak boleh membawa atau menggunakan senjata api atau gas pengendali keramaian' di lapangan pertandingan.

"Kejadian itu begitu cepat. Tentu pihak keamanan sudah memikirkan dan mengkaji dengan baik. Kita memang melihat pascapertandingan penonton turun ke lapangan dan tentu pihak keamanan ambil langkah-langkah antisipatif," tuturnya.

Oleh karena itu, PSSI telah membentuk tim investigasi peristiwa di Stadion Kanjuruhan yang dipimpin langsung oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule.

Baca Juga: Korban Meninggal di Stadion Kanjuruhan Diduga Karena Gas Air Mata, Ahmad Sahroni: Harus Dicopot

Iwan Bule sendiri kini sedang berada di Malang untuk menyelidiki kasus tersebut.

Selain itu, Menpora Zainudin Amali dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo juga terbang ke Malang untuk mengetahui dengan rinci peristiwa tersebut.

Untuk diketahui, tragedi Kanjuruhan berawal saat ribuan suporter Arema FC, yakni Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernafas sehingga banyak yang tumbang.

Baca Juga: Soroti Tragedi Kanjuruhan, Media Asing Sebut Aturan FIFA tentang Senjata Api dan Gas Air Mata

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat.


Tags

Terkait

Terkini

x