Kepala BNPT Sebut Media Sosial Sering Disalahgunakan Terorisme, Hendri Satrio: Tebak Kelompok Mana?

- 26 September 2022, 12:38 WIB
Kepala BNPT RI, Boy Rafli Amar menyebut media sosial sering disalahgunakan kelompok terorisme
Kepala BNPT RI, Boy Rafli Amar menyebut media sosial sering disalahgunakan kelompok terorisme /Kini namanya mencuat jadi Calon Kapolri. Foto: dok Instagram /@boyrafliamar

SEPUTARTANGSEL.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Polisi Boy Rafli Amar mengatakan media sosial di tanah air sering disalahgunakan oleh kelompok terorisme.

Menurut Boy Rafli, keberadaan media sosial digunakan kelompok terorisme untuk menebar propaganda dengan tujuan menciptakan perpecahan.

Oleh karena itu, dia menyebut lembaga yang dipimpinnya mengimbau banyak pihak untuk mencegah radikalisme di media sosial.

Baca Juga: Kepala BNPT Bertemu Menteri Negara Singapura, Perkuat Kolaborasi dan Pertukaran Informasi Perangi Radikalisme

"Caranya dengan mengunggah literasi digital bahwa bangsa Indonesia tidak seperti yang dipropagandakan kelompok teror," kata Boy Rafli dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Minggu 25 Septemebr 2022.

Pakar komunikasi, Hendri Satrio memberi tanggapan atas pernyataan Kepala BNPT tersebut.

Dia pun menuliskan ulang pernyataan Boy Rafli ke media.

"Boy Rafli: keberadaan media sosial kerap disalahgunakan kelompok terorisme. Mereka terus menerus memanfaatkan ruang digital untuk menebar propoganda dengan tujuan menciptakan perpecahan di Indonesia," tulis Hendri Satrio di akun Twitter @satriohendri, Senin 26 September 2022.

Dalam cuitan selanjutnya, Hendri mengajak netizen menebak apa yang dipikirkannya. Siapa kelompok teroris yang dimaksud kepala BNPT.

Baca Juga: BNPT Kecam Pengeroyokan Ade Armando: Mari Kita Saling Menjaga dan Mengingatkan Sesama Manusia

",, (coba tebak saya lagi mikir kelompok mana?) @BNPTRI," tanya Hendri Satrio.

Netizen pun menjawab pertanyaan Hendri Satrio. Sebagian besar dari mereka menuliskan kelompok yang sama di kolom komentar.

"Teroris Sosmed: BuzzeRp penjilat rejim," ucap @PaxtonLft.

"Teror tidak harus berakhir pengeboman, bisa saja intimidasi para buzzerRp yg menghancurkan nalar dan akal," ungkap @choymarkochoy.

Baca Juga: LPSK Nilai Putri Candrawathi Unik, Butuh Perlindungan Namun Tak Antusias

Sementara itu, ada pula netizen yang menganalisis lebih jauh sikap BNPT. Mereka menyebut, semuanya merupakan dalih BNPT untuk mengawasi media sosial lebih ketat.

"Ada yg mo cari dalih buat awasin sosmed lebih ketat," tutur @PineksoRoy1.

"Ujungnya minta tambahan dana hadapin teroris ciptaan halunya sendiri," tebak @aaeman7.***

Editor: Dwi Novianto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah