Karenanya, ia mengaku tidak percaya dengan isu pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo yang kembali digaungkan oleh Komnas HAM dan Komnas Perempuan.
Baca Juga: Sidang Kode Etik Lanjutan Ipda Arsyad Daiva Gunawan dalam Kasus Ferdy Sambo Digelar Senin Depan
Sebaliknya, Anjas justru percaya apabila Putri Candrawathi lah yang melakukan pelecehan seksual terhadap Brigadir J.
"Tetapi kalau kebalikannya, Putri Candrawathi yang melakukan pelecehan ke Brigadir Yosua, 99 persen aku percaya kalau harus memilih dugaan kuat dari lembaga tersebut," akunya.
"Karena pada saat dibilang diduga sangat kuat, itu artinya sudah 95 persen yes," tambahnya.
Anjas juga menyinggung tentang teori relasi kuasa, di mana pelecehan seksual biasanya dilakukan oleh orang yang lebih kuat terhadap orang yang dianggap lebih lemah.
Dalam konteks budaya di Indonesia, kata Anjas, pelecehan dianggap hanya bisa dilakukan oleh laki-laki kepada perempuan meski realitanya bisa sebaliknya.
Karena itu, ia lebih percaya apabila pelecehan seksual tersebut dilakukan Putri Candrawathi kepada Brigadir J.
"Dibandingkan aku harus percaya dengan rekomendasi dari kedua lembaga tersebut, aku lebih cenderung percaya jika yang melakukan pelecehan tersebut adalah Putri Candrawathi ke Brigadir Yosua," tuturnya.