Pasalnya, kata Refly Harun, hal itu akan merusak etika pejabat publik.
"Dari sisi agama kita tidak berdebat lagi, tapi dari sisi tata negara kita bicara tentang public ethics," ucapnya.
"Karena itu biasanya terbalik, seorang pejabat publik yang ketahuan memiliki hubungan seperti ini misalnya biasanya menjadi sarana dia untuk mengundurkan diri," kata Refly Harun menambahkan.
Kemudian, ia menyinggung tindakan tidak senonoh yang dilakukan oleh anggota DPR dengan seorang aktris beberapa waktu silam.
"Jadi dulu beberapa anggota DPR misalnya, tidak hanya foto syurnya, tetapi juga hubungan intimnya dengan seorang artis viral di internet kemudian mengundurkan diri. Bahkan sempat lama menghilang sebelum back to politics again," tuturnya.
Refly Harun pun mengkritik Jokowi yang menurutnya tidak mempertimbangkan pengangkatan Azwar Anas sebagai menteri di kabinetnya.
Baca Juga: Skenario Pembebasan Ferdy Sambo Dibongkar Tokoh Ini, Refly Harun: Didukung Komnas HAM dan...
Padahal, kata Refly Harun, menteri merupakan jabatan yang tidak perlu dipilih melalui Pemilu sehingga harus disaring lebih ketat.
"Pertanyaannya, apakah gak ada orang lain di Republik ini untuk mengisi jabatan itu kecuali sosok yang ditenggarai paling tidak bermasalah karena ada foto syurnya atau ada hal-hal yang tidak senonoh yang beredar di media sosial. Itu pangkal masalahnya," ujarnya.