Presiden PKS ke Jokowi: Kenaikan Harga BBM dan Energi Tingkatkan Jumlah Orang Miskin

- 1 September 2022, 22:53 WIB
Presiden PKS, Akhmad Syaikhu membacakan Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi tentang rencana kenaikan harga BBM
Presiden PKS, Akhmad Syaikhu membacakan Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi tentang rencana kenaikan harga BBM /Tangkapan Layar YouTube PKS TV/

SEPUTARTANGSEL.COM - Kabar rencana kenaikan harga BBM terus menjadi sorotan dua pekan terakhir. Masyarakat menunggu dengan harap-harap cemas pengumuman Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Oleh karena itu, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu menyampaikan surat terbuka tentang rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.

Dalam surat terbuka yang dibacakan, Presiden PKS menyebut menaikkan harga BBM saat ini belum tepat.

Baca Juga: Surat Terbuka Ahmad Syaikhu PKS ke Presiden Jokowi: Bantuan Langsung Tunai Dulu Sering Bapak Kritik

Masyarakat baru mulai bangkit setelah pandemi Covid-19 selama lebih dari dua tahun. Ekonomi belum sepenuhnya pulih.

'Kenaikan harga BBM bersubsidi akan menurunkan daya beli masyarakat, khususnya masyarakat yang kondisi ekonominya belum pulih pasca pandemi," kata Presiden PKS sebagaimana dikutip SeputarTangsel.Com dari akanal YouTube PKS TV, Kamis 1 September 2022.

"Tukang ojek, pedagang kaki lima, tukang bakso, sopir truk dan angkot, buruh UMK, emak-emak, pelajar, petani, peternak, nelayan, dan berbagai elemen lainnya akan menjerit terpuku," lanjut Ahmad Syaikhu dalam surat terbukanya.

Selanjutnya dia menyebut, kenaikan harga BBM dan energi secara bersamaan akan meningkatkan jumlah orang miskin. Ini terjadi, karena harga BBM yang tinggi akan diikuti sektor-sektor lain.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan Bantalan Sosial Rp24,7 Triliun untuk Pengalihan Subsidi BBM, Berikut Rinciannya

Presiden Joko Widodo yang terhormat, PKS memandang, kenaikan harga pangan dan energi secara bersamaan akan langsung berdampak meningkatnya jumlah orang miskin," tandas Ahmad Syaikhu.

Menurutnya, peningkatan jumlah orang miskin dapat terjadi, karena masyarakat Indonesia berada dalam posisi rentan. Sedikit saja ada guncangan ekonomi seperti akibat kenaikan harga BBM bersubsidi, mereka yang rentan akan menjadi miskin.

Dengan posisi seperti di atas, di akhir surat, Presiden PKS meminta pemerintah untuk meninjau kembali rencana kenaikan harga BBM. Rakyat membutuhkan keberpihakan  dan kepedulian nayata pemimpinnya.

"Oleh karena itu, berangkat dari jeritam hati dan suara rakyat, demi menyuarakan rasa keadilan rakyat, kami memohon kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan kenaikan harga BBM," ungkap Ahmad Syaikhu.

Baca Juga: Rara Pawang Hujan Tolak Tantangan Dokter Richard Turunkan Hujan Dalam Waktu 10 Menit, Netizen: Lihat Prakiraan

 "Semoga pandangan kami dapat menjadi perhatian. Bapak Presiden dapat meninjau kembali rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Rakyat membutuhkan keberpihakan dari pemimpinnya," pungkas Ahmad Syaikhu. ***

Editor: Taufik Hidayat.


Tags

Terkait

Terkini