KPK Duga Rektor Unila Terima Suap Rp5 Miliar Penerimaan Mahasiswa Baru, Cholil Nafis: Hapuskan Jalur Mandiri

- 21 Agustus 2022, 22:46 WIB
KH Cholil Nafis ikut menanggapi penetapan Rektor Unila sebagai tersangka penerima suap Rp5 miliar saat penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri.
KH Cholil Nafis ikut menanggapi penetapan Rektor Unila sebagai tersangka penerima suap Rp5 miliar saat penerimaan mahasiswa baru Jalur Mandiri. /Foto: Instagram/@cholilnafis/

SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi sudah menetapkan Rektor Universitas Lampung (Unila), Karomani (KRM) sebagai tersangka kasus dugaan maling uang rakyat alias suap di tempat dia bertugas.

Karomani ditangkap melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) dan menjadi tersangka bersama dua koleganya, yaitu Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unila Heryandi (HY) dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri (MB).

Kasus suap senilai Rp5 miliar diduga terjadi saat penerimaan calon mahasiswa baru Unila tahun 2022, jalur Mandiri.

Baca Juga: Rektor Unila Lampung Karomani Jadi Tersangka Kasus Suap Rp5 Miliar

"Seluruh uang yang dikumpulkan KRM melalui Mualimin (dosen) yang berasal dari orang tua calon mahasiswa yang diluluskan KRM berjumla Rp603 juta dan telah digunakan untuk keperluan pribadi KRM sekitar Rp575 juta," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron saat memberi keterangan pers di Gedung KPK dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Minggu 21 Agustus 2022.

Tidak hanya itu, KPK juga menemukan sejumlah uang yang diterima Kepala Biro Perencanaan dan Hubungan Masyarakat Unila, Budi Sutomo dan MB. Uang tersebut berasal dari pihak orang tua calon mahasiswa yang diluluskan.

"Uang tersebut telah dialih bentuk menjadi tabungan, deposito, emas batangan, dan ada yang masih tersimpan dalam bentuk uang tunai. Total seluruhnya selitar Rp4,4 miliar," kata Ghufron.

Kasus di atas mencoreng dunia pendidikan, hingga menjadi sorotan banyak pihak.

Baca Juga: Rektor Unila Lampung Prof Dr Karomani Di-OTT KPK, Tiga Pejabat Diperiksa

Salah satu yang memberi tanggapan adalah Tokoh Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Cholil Nafis.

Dia menyarankan, seleksi masuk PTN melalui jalur mandiri dihapuskan saja. 

"Hapuskan saja masuk PTN lewat  jalur mandiri, karena itu nuansa uangnya lebih dominan dari kemampuan intelektual calon mahasiswa," kata Cholil Nafis dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @cholilnafis, Minggu 21 Agustus 2022.

Netizen sangat setuju dengan usulan tersebut. Jalur Mandiri di beberapa PTN memang seperti suap saja bagi calon mahasiswanya.

Baca Juga: YouTube Short Kini Diberi Watermark Saat Diunduh Mirip TikTok, Bagaimana Tanggapanmu?

"Setuju sekali, Jalur Mandiri itu seperti jalur ;suap' saja bagi calon mahasiswa dari kalangan kaya. Sudah sepatutnya dihentkan," sebut @Keysaarifa4.

"Setuju kyai, masih banyak anak2 yg mempunyai kemampuan lebih tapi tidak mendapatkan tempat yang ideal untuk pengembangan kemampuannya," tandas @duh_raisa.

Sementara itu, salah satu akun menyebut, kasus yang sama mungkin terjadi di PTN lain.

Baca Juga: YouTube Short Kini Diberi Watermark Saat Diunduh Mirip TikTok, Bagaimana Tanggapanmu?

"Kalau mau cek id PTN lain pasti jg ada," ungkap @cakrawalasenj4. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x