Network
Menanggapi keraguan kuasa hukum Brigadir J, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut angkat bicara.
Menurut Refly Harun, kasus penembakan terhadap Brigadir J patut untuk dijadikan sebagai pembelajaran.
Refly Harun mengatakan, banyak pertanyaan publik yang dinilainya kurang etis mengenai dugaan pelecehan seksual yang dialami oleh Putri Candrawathi.
Baca Juga: Mantan Kabais TNI Soleman Ponto Sebut Pembunuhan Brigadir J: Cara Kerja Mafia
"Karena kalau kita bicara versi, trauma itu bisa jadi bukan karena pelecehan. Karena tidak ada yang menyaksikan pelecehan tersebut, termasuk juga Bharada E, tetapi hal yang lebih substantif melihat kejadian yang luar biasa di depan mata," kata Refly Harun.
"Apa itu? Mungkin saja yaitu matinya atau terbunuhnya orang dan orang tersebut adalah orang yang disayangi kalau kita lihat pesan ulang tahun dari diperkirakan Putri Sambo, bagaimana dia sayang dengan yang ia sebut bodyguardnya ini," sambungnya.
Refly Harun menjelaskan, sayang dalam konteks ini maksudnya adalah makna secara umum.
Karena itu, menurut Refly Harun sangat wajar apabila saat ini Putri Candrawathi masih dalam kondisi syok.
Baca Juga: Bharada E Ngaku Tembak Brigadir J Atas Perintah Atasan, Pengacara: Dia Harus Patuh
Meski demikian, ia mengaku tidak mengetahui kejadian sesungguhnya terkait kasus Brigadir J.
