Menurut Rocky Gerung, dengan matinya CCTV di rumah Ferdy Sambo memungkinkan munculnya persepsi publik soal ketimpangan rakyat dengan para penguasa.
"Sehingga publik merasa kenapa CCTV dipasang hanya untuk mengintai kami (sebagai) rakyat, kalau pejabat yang berbuat kejahatan kenapa kita gak boleh intai juga?" tuturnya.
Lebih lanjut, Pendiri Setara Institute itu mengimbau agar semua pihak, khususnya jurnalis membedakan antara privasi istri Ferdy Sambo dan logika dari peristiwa ini.
Ia menilai, semakin privasi terkait persitiwa ini, maka publik semakin ingin membongkarnya.
"Tetapi saya tetap berpendirian bahwa lindungi privasi dari istri Ferdy Sambo ini, lalu proses tuntutan hukum dari keluarga Brigadir Yosua. Dua hal itu yang sebenarnya yang harus kita peka," tegas Rocky Gerung.
Rocky Gerung menuturkan, kepekaan bisa muncul akibat adanya dugaan permainan dalam penyidikan.
Ia melihat, dalam kasus tewasnya Brigadir J, terdapat ketegangan antara profesionalisme scientific Polri dan asas-asas perlindungan korban.