SEPUTARTANGSEL.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E yang terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Akibat peristiwa tersebut, Brigadir J meninggal dunia setelah mendapat tembakan dari Bharada E.
Menanggapi hal ini Rocky Gerung mengatakan, wajar apabila spekulasi publik terkait peristiwa yang menewaskan Brigadir J itu banyak bermunculan.
Pasalnya, kata Rocky Gerung, baku tembak itu adalah peristiwa yang dramatis. Terlebih, hal itu melibatkan anggota Kepolisian.
"Sering kali kalau itu suatu peristiwa yang dramatis dan menimbulkan banyak interpretasi. Apalagi kalau itu berlangsung di dalam wilayah di mana kekerasan seharusnya tidak berlangsung," kata Rocky Gerung.
"Karena Kepolisian justru adalah alat-alat negara yang diberi perlengkapan kekerasan untuk melindungi rakyat. Jadi kalau di antara mereka terjadi ketegangan, maka spekulasi bisa berkembang kemana-mana," tambahnya.
Baca Juga: Tagar Brigadir J Trending di Twitter, Netizen: Dianiaya karena Selingkuh?
Pendiri Setara Institute berharap, kasus yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E bisa diselesaikan dengan etis di Kepolisian.
Menurut Rocky Gerung, publik tidak akan ikut campur, tetapi akan terus memantau kasus ini.
Pasalnya, ujar Rocky Gerung, publik ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi agar tidak ada dramatisasi dan interpretasi yang bermacam-macam.
Karena itu, ia mengatakan bahwa dibutuhkan profesionalisme tingkat tinggi untuk menyeselaikan kasus tersebut.
"Diperlukan semacam profesionalisme tingkat tinggi untuk mendudukan masalah ini," ujarnya, dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Rocky Gerung pada Selasa, 12 Juli 2022.
Sebelumnua, Brigadir J diduga telah melakukan pelecehan seksual dan menodongkan pistol kepada istri Irjen Ferdy Sambo.
Pelecehan seksual dan penodongan pistol itu dilaporkan terjadi di kamar pribadi istri Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E yang mendengar teriakan istri Irjen Ferdy Sambo langsung menghampiri sumber suara. Setelah memperingatkan Brigadir J, keduanya malah terlibat baku tembak dari jarak 10 meter.
Akibat peristiwa ini, Brigadir J dinyatakan meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, dari hasil olah TKP diketahui bahwa Brigadir J mengeluarkan 7 kali tembakan.
Sementara itu, Bharada E hanya mengeluarkan 5 kali tembakan.***