PKS Protes Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Kaitkan dengan Penyakit Kelamin

- 22 Mei 2022, 18:20 WIB
Al Muzammil Yusuf, anggota DPR RI dari fraksi PKS dapil Lampung 1.
Al Muzammil Yusuf, anggota DPR RI dari fraksi PKS dapil Lampung 1. /fraksi.pks.id/

SEPUTARTANGSEL.COM - Fraksi Pratai Keadilan Sejahtera (PKS) memprotes tindakan pengibaran bendera lebsian, gay, biseks dan transgender (LGBT) di Kedutaan Besar (Kedubes) Inggris di Jakarta.

Hal ini telah menimbulkan polemik dan kegaduhan di masyarakat.

Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim menolak perilaku LGBT, untuk itu PKS memprotes keras pengibaran bendera LGBT tersebut.

Baca Juga: Polemik Bendera LGBT Kedubes Inggris, HNW dan Guru Besar UI Ingin Kemenlu Tindak Tegas

Hal itu disampaikan Ketua Polhukam DPP PKS Al Muzammil Yusuf. Menurutnya, sudah dapat diprediksi bahwa sikap Kedubes Inggris yang lebih condong mendukung LGBT.

Muzammil menyebutkan bahwa dukungan Inggris terhadap LGBT bukan hal pertama kali terjadi.

“Pada 2018-2019 lalu saat pembahasan RUU KUHP di DPR terkait pasal tentang LGBT ada 22 Dubes Eropa datang ke DPR yang intinya menolak jika LGBT ‘diharamkan’ di Indonesia,” ujar Muzammil dikutip SeputarTangsel.Com dari fraksi.pks.id pada Minggu 23 Mei 2022.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Voting, 66 Persen Inginkan Miyabi ke Podcast, Netizen: Pasti Gorengan Bakal Heboh

Negara-negara barat mengijinkan LGBT atas nama hak asasi manusia (HAM)

Muzammil kemudian mengungkit soal penyakit tatanan keluarga di negara-negara luar barat yang lebih kokoh dan lebih bersih penyakit kelamin.

“Mereka, Dubes Eropa menganggap LGBT itu HAM, tapi negara di luar barat yang menolak LGBT lebih bersih dari penyakit kelamin” lanjutnya.

Muzammil mengatakan bahwa negara-negara barat sebagai negara demokratis, mengapa tidak mau mengakui hak rakyat Indonesia untuk mengatur hukum sesuai budaya bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45.

Baca Juga: Kedubes Inggris Kibarkan Bendera LGBT, Ketua MUI Minta Pemerintah Beri Teguran

Seharusnya negara barat menghormati budaya negara timur.

“Barat harusnya lebih rendah hati untuk melihat bahwa tatanan keluarga di negara timur (di luar barat) lebih kokoh, harmonis, bahagia dan lebih bersih dari berbagai penyakit seksual,” ujar Muzammil.

Menurutnya, Barat harusnya mau rendah hati untuk belajar dari etika dunia timur terkait masalah etika seksual dan harmoni keluarga.

"Bukan malah sebaliknya,” sambungnya.

Baca Juga: Mantan Menaker Fahmi Idris Meninggal Dunia, Said Didu: Dia Tokoh Angkatan 66, Bangsa Ini Kehilangan Orang Baik

Sebelumnya, kantor Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia yang berkedudukan di Jakarta sempat mengibarkan bendera pelangi LGBT. Namun kini bendera LGBT itu telah dicopot dan diganti dengan bendera Ukraina.***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x