Pihak Pemerintah Singapura menilai sosok UAS adalah penceramah yang ekstremis dan Segregasi dalam beberapa kasus.
"Somad telah mengkhotbahkan, bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi 'syahid'," bunyi keterangan Pemerintah Singapura.
"Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal 'orang kafir' jin (roh/setan). selain itu Somad juga secara terbuka menyebut non-Muslim sebagai kafir," lanjut keterangan yang sama.***