Senat ITK Belum Putuskan Copot Rektor Budi Santosa Purwokartiko yang Viral Sebut Manusia Gurun

- 14 Mei 2022, 07:21 WIB
Konferensi pers Senat Institut Teknologi Kalimantan (ITK) belum memutuskan mencopot Rektor ITK Profesor Budi Santosa Purwokartiko yang viral dinilai rasis karena menyamakan mahasiswi berpenutup kepala dengan manusia gurun.
Konferensi pers Senat Institut Teknologi Kalimantan (ITK) belum memutuskan mencopot Rektor ITK Profesor Budi Santosa Purwokartiko yang viral dinilai rasis karena menyamakan mahasiswi berpenutup kepala dengan manusia gurun. /Foto: Dok. ITK/

SEPUTARTANGSEL.COM – Institut Teknologi Kalimantan (ITK) meminta maaf kepada masyarakat atas keresahan yang ditimbulkan akibat postingan Rektor ITK Profesor Budi Santosa Purwokartiko di laman facebook.

Kendati memminta maaf kepada publik, ITK memandang postingan tersebut merupakan opini pribadi Budi Santosa Purwokartiko.

ITK juga belum memutuskan mencopot Budi Santosa dari jabatannya sebagai Rektor dengan alasan saat ini sedang mendampingi program studi yang ada di ITK dalam penyusunan Akreditasi Internasional.

Baca Juga: Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Ngeluh Tunjangan Hanya Rp5,5 Juta, Said Didu: Malah Terkesan Ngeyel

Demikian terungkap dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Ketua Senat ITK, Nurul Widiastuti pada Jumat, 13 Mei 2022.

Ketua Senat ITK, Nurul Widiastuti menyampaikan hasil rapat senat ITK sebelumnya terkait postingan yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Dalam konferensi pers tersebut, Nurul Widiastuti menyampaikan 4 pernyataan sikap Senat ITK sebagai berikut:

1. Dalam forum rapat senat, Prof. Budi Santoso, Ph.D meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya civitas akademika ITK, karena tulisan yang telah diunggah di akun facebook pada tanggal 27 april telah menimbulkan keresahan dan dapat menimbulkan kesan tidak positif bagi ITK.

Baca Juga: Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Dinilai Melukai Umat Islam, Prof Suteki: Islamofobia, Rasis, Fasis

2. Tulisan tersebut merupakan opini pribadi Prof. Budi Santoso, Ph.D. dan tidak ada ada hubungannya dengan jabatan beliau sebagai rektor ITK. Namun, ITK sebagai institusi memohon maaf atas kejadian tersebut.

3. Prof. Budi Santoso, Ph.D. merupakan dosen yang memiliki homebase ITS Surabaya, sehingga yang mempunyai kewenangan memproses persoalan ini adalah ITS Surabaya.

4. Senat ITK telah mengirimkan surat kepada rektor ITS per tanggal 9 Mei 2022 guna penyelesaian lebih lanjut persoalan Prof. Budi Santoso, Ph.D. melalui mekanisme dan peraturan ITS.

Baca Juga: Tifatul Sembiring Tanggapi Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Soal Manusia Gurun: Perusuh Kerukunan Ini

Dijelaskan Nurul, Budi Santosa saat tetap aktif menjalankan tugas sebagai Rektor sedang mendampingi program studi yang ada di ITK dalam penyusunan Akreditasi Internasional.

“Secara umum ITK tetap berposes tetap seperti biasanya, bahkan tetap berjalan lancar, dan memohon kepada masyarakat untuk tetap tenang karena proses sedang berjalan,” jelas Muhammad Mashuri, Wakil Rektor Bidang Non Akademik.

Terkait tuntutan mahasiswa ITK agar Budi mundur dari posisi nya sebagai Rektor ITK, Mashuri mengutip penjelasan Ketua Senat ITK bahwa hasil keputusan yang memiliki kewenangan adalah Senat ITS.

Baca Juga: Sebut Mahasiswi Berkerudung Manusia Gurun, Rektor ITK Dicopot Sebagai Reviewer LPDP, Said Didu: Sangat Ringan

Dijelaskan, saat ini sedang melakukan proses yang berlangsung di ITS. Sehingga tuntutan apapun yang diberikan diharapkan masyarakat umum dan mahasiswa ITK tetap patuh terhadap aturan dan kewenangan yang berlaku.

Proses yang sedang berjalan melalui senat ITK yang telah mengirimkan surat per tanggal 9 Mei 2022 telah dikirimkan kepada senat ITS.

Kemudian pada tanggal 9 Mei 2022 juga sudah melangsungkan sidang kode etik yang dilakukan di ITS.

“Diharapkan khalayak umum masyarakat dapat tetap bersabar,” pungkas Mashuri.

Baca Juga: Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Dikecam Karena Sebut Manusia Gurun, Ini Tanggapan Resmi Kampus

Sebagaimana diberitakan, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Profesor Budi Santosa Purwokartiko dikecam masyarakat dan sejumlah tokoh karena melontarkan pernyataan di akun facebooknya yang dinilai rasis dan mencerminkan sikap Islamophobia.

Dalam unggahan di akun facebooknya tersebut, Budi menceritakan saat dirinya mewawancarai 12 mahasiswi calon penerima beasiswa LPDP.

"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun," tulis Budi dalam unggahan pada Rabu, 27 April 2022.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini