Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Presenter, Feni Rose menyindir orang-orang yang mempunyai gelar sebagai Guru Besar.
Feni Rose mempertanyakan mengenai hal yang harus digugu dan ditiru dari orang-orang yang bergelar Guru Besar, namun justru pemikirannya sempit.
"Gelar Guru Besar…. Tp kl pikirannya sempit… trus yg digugu dan ditiru apanya?" tulis Feni Rose.
Baca Juga: Budi Santosa Purwokartiko Dinilai Rasis Usai Sebut Manusia Gurun, Pemerintah Diminta Ambil Sikap Tegas
Presenter itu mengaku lelah dengan adanya polarisasi yang terjadi dengan mencari perbedaan, sehingga mengotak-ngotakkan masyarakat.
Menurut Feni Rose, seharusnya yang dicari di masyarakat adalah persamaannya.
"Capek bgt ya msy kok yg digedein kotak kotaknya .. bukan dicari persamaannya," katanya, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @FeniRose_ pada Minggu, 1 Mei 2022.
Baca Juga: Budi Santosa Purwokartiko Sebut Manusia Gurun, Refly Harun: Tak Jelas, Kenapa Rektor Harus Komentar Demikian?
Baru-baru ini, Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Profesor Budi Santosa Purwokartiko dikecam oleh publik di media sosial.
Budi Santosa Purwokartiko di akun facebooknya melontarkan statemen yang dinilai rasis dan mencerminkan sikap Islamophobia.
Budi Santosa Purwokartiko menyebut istilah manusia gurun terhadap mahasiswi yang menggunakan penutup kepala.
Baca Juga: Feni Rose: Beli Tanah Pakai Kartu BPJS Kesehatan, Beli Minyak Goreng Ada yang Pakai Kartu Vaksin, Masalahnya..
Hal itu diungkapkannya saat menceritakan aktivitasnya sebagai interviewer Beasiswa LPDP Departemen Keuangan mewawancarai 12 mahasiswi calon penerima beasiswa.
"Jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun," tulis Budi Santosa Purwokartiko.***
